Headline

Jokowi Perintahkan Menteri Pertanian Tambah Stok Beras Cadangan

0

Kerjha — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk menambah stok beras melalui beras cadangan yang ada di Badan Urusan Logistik (Bulog). Merespons perintah tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo  memastikan akan segera melakukannya dalam waktu singkat.

“Perintah Bapak Presiden untuk melakukan stocking yang sangat cukup melalui beras cadangan yang ada di Bulog, dan itu akan saya kejar dalam waktu yang sangat singkat ini,” ucap Syahrul usai mengikuti rapat membahas ketersediaan stok beras bersama Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/10).

Dengan ketersediaan stok beras yang mencukupi, Syahrul berharap fluktuasi harga beras dapat ditangani. Ia bersama Menteri Perdagangan, Bulog, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berkomitmen untuk bersama-sama melihat ketersediaan stok beras.

“Ya saya sangat yakin ketersediaan cukup, bahkan data yang ada pada 2022 ini produktivitas lahan yang kita tanami sangat besar. Boleh tanya semuanya kita tidak pernah dengar ada lahan yang puso kan. Tidak pernah ada lahan yang (terdampak) bencana maksimal kan. Oleh karena itu, pasti saja hasilnya bisa kita perkirakan sesuai asumsi-asumsi atau teori-teori untuk mendapatkan hasil seperti apa,” tandasnya.

Syahrul mengungkapkan, pihaknya juga diminta Presiden Jokowi untuk mengecek secara faktual stok beras nasional yang ada saat ini.

“Saya diberi waktu oleh Bapak Presiden satu minggu ini untuk mengecek kembali faktualisasi data yang ada bersama seluruh jajaran, bersama para gubernur, para bupati,” ujar Syahrul.

Ia menandaskan, berdasarkan data dan neraca yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian, saat ini ketersediaan beras nasional masih cukup. Bahkan, dari prognosis yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada tahun ini merupakan yang tertinggi.

“Pada panen tertinggi kita Maret-April itu di atas 18,3 juta (ton), kemudian panen kedua kita pada Agustus, September, Oktober itu bahkan 13 koma sekian (juta ton). Oleh karena itu, data BPS juga menunjukkan bahwa sekarang stok-stok itu ada 60 persen di tangan rakyat sendiri,” jelasnya. (ELA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *