Oleh 
Kerjha ― Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tiga strategi besar yang dijalankan Indonesia secara konsisten untuk mengatasi sejumlah masalah ekonomi yang melanda dunia.
Berbicara dalam acara B20 Summit 2022, yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Senin (14/11), Jokowi mengungkapkan jika strategi tersebut berhasil membawa Indonesia menjadi salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.
Jokowi menyebutkan ekonomi Indonesia di kuartal kedua 2022 masih tumbuh 5,44 persen, kuartal ketiga tumbuh lebih kuat di 5,72 persen. Selain itu inflasi di September 5,9 persen, naik karena kenaikan harga BBM, tetapi di Oktober turun jadi 5,7 persen.
Mengatasi sejumlah masalah ekonomi yang melanda dunia ini, lanjut Jokowi, terdapat strategi yang dijalankan Indonesia:
Pertama, Indonesia melakukan hilirisasi dan industrialisasi bahan-bahan mentah yang dimiliki Indonesia. Bahkan, Jokowi turut mengajak Perdana Menteri Australia yang turut hadir dalam acara tersebut untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam melakukan hilirisasi.
Kedua, ekonomi hijau. Jokowi menyebutkan, potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar. Para investor memiliki banyak kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia untuk membangun ekonomi hijau.
“Kami telah menyiapkan di Kalimantan Utara 30 ribu hektare lahan untuk green industrial park yang nantinya saya yakin akan berbondong-bondong investor datang untuk membangun produk-produk hijau dari Indonesia,” ungkapnya.
Ketiga, digitalisasi. Para pelaku usaha harus saling membantu dalam meningkatkan kualitas dan hasil penjualan. Saat ini, sudah 19 juta usaha kecil dan mikro yang telah masuk ke sejumlah platform digital untuk memasarkan produk usahanya.
“Target kita nanti di 2024, kita harapkan sudah mencapai di atas 30 juta. Artinya yang kecil-kecil jangan ditinggal,” tutur Jokowi. (MET)
Comments