Headline

Juardi Sukses Jadi Pengusaha Pupuk Bokasi

0

Kerjha ― Tak pernah terbayang dalam benak Juardi, ia akan sukses jadi pengusaha dengan omzet ratusan juta rupiah. Warga Talang Jawa, Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan ini, dulunya adalah seorang penambang ilegal.

Tahun 2013 menjadi titik balik hidupnya. Juardi memutuskan berhenti menjadi penambang ilegal. Salah satu pertimbangannya adalah risiko keselamatan diri. Ia pun mencoba merintis usaha baru, yakni membuat pupuk bokasi. Jika sebelumya Juardi mengolah batu bara, kini dia harus berjibaku dengan kotoran ternak.

Usaha yang dijalaninya tersebut memanfaatkan bantuan modal kemitraan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Tak hanya mendapat suntikan modal, ia pun mendapatkan pelatihan pembuatan pupuk bokasi dari tim CSR PTBA yang ia ikuti dengan tekun. Dari pelatihan tersebut, Juardi mengetahui prosedur dan tata cara pembuatan bokasi yang layak jual dan bernilai jual tinggi, sehingga mendapatkan hasil maksimal.

Bahkan, lanjutnya, pemasaran pun dibantu CSR PTBA yang membantu pemasaran sebanyak 1.000 ton pupuk bokasi yang dipasarkan ke beberapa perusahaan di sekitar Kabupaten Muara Enim.

Jerih payah Juardi terbayar. Bertahun-tahun menekuni usaha ini, kini ia telah bisa memperkerjakan 12 pegawai. Pupuk bokasi tak hanya mendatangkan rezeki bagi dirinya sendiri namun juga bisa membuka kesempatan lowongan kerja bagi warga sekitar.

“Alhamdulillah, sekarang perekonomian saya jauh lebih baik dan berkah. Saya juga bisa membantu lingkungan sekitar dengan usaha ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada PTBA yang peduli dan cepat tanggap terhadap masyarakat di ring 1. Semoga ke depan kami sebagai pengusaha pupuk bokasi terus dibimbing agar dapat mengembangkan dan memajukan usaha,” ucap Juardi.

Pupuk bokasi sendiri terdiri dari 60 persen pupuk kandang, 25 persen rumput, dan sekam bakar 15 persen serta menggunakan E4 sebagai bakteri pengurainya. Setelah itu difermentasikan dalam jangka waktu 7-14 hari di ruangan kedap udara. Pada saat fermentasi, dilakukan pengadukan berkala setiap tiga harinya agar komposisi pupuk menjadi rata dan halus.

Senior Manajer CSR PTBA melalui AM Bina Mitra CSR Mustafa Kamal juga menginginkan kemandirian masyarakat yang menetap di area sekitar perusahaan. Salah satu program yang dilakukan PTBA yaitu meningkatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sesuai regulasi dari Kementerian BUMN, dengan peningkatan pelaku UMKM juga memperluas lapangan pekerjaan di Kabupaten Muara Enim khususnya. “Terima kasih kepada Mitra CSR PTBA, yang sudah mengoptimalkan bantuan yang ada,” ucap Mustafa.

Bukit Asam merupakan anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, yang memiliki tujuan untuk mewujudkan pertambangan untuk peradaban, kesejahteraan masyarakat, dan masa depan yang lebih cerah.

Tujuan ini diwujudkan dalam kegiatan sosial perusahaan, salah satunya melalui pembinaan warga sekitar untuk menambah dan meningkatkan keahlian mereka sehingga bisa memiliki mata pencarian yang lebih baik. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *