Headline

Kado Natal, 5.071 Warga Desa Terpencil di NTT Nikmati Listrik 24 Jam

0

Kerjha — Menjelang akhir tahun, PLN menambah sambungan listrik kepada 15 desa dan 16 dusun di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sambungan listrik ini juga sebagai kado Natal bagi para 5.071 warga di desa dan dusun terpencil tersebut. Sepanjang 2022, PLN berhasil menghadirkan listrik di 131 desa bagi 28.023 masyarakat NTT.

Kebahagiaan atas hadirnya nyala terang itu pun dirasakan warga setempat. Mama Sabina, warga Desa Wae Rasan, misalnya. Ia tidak dapat menyembunyikan perasaan gembiranya usai listrik dari PLN hadir di daerahnya yang terpencil dan masuk dalam daerah wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Kami merasa sangat tertinggal, namun sekarang dengan peresmian listrik desa, puji Tuhan ternyata kami juga tidak ditinggalkan. Dari timur menuju ke barat satu titik keberhasilan untuk kita semua.” ujarnya.

Sabina bercerita, sebelum menggunakan listrik, dirinya harus memakai pelita untuk penerangan setiap malam.

“Karena anak-anak tidak suka gelap, maka dulunya untuk penerangan kami pakai bambu kecil, pelita kecil, tiap bangun pagi hidung sudah hitam karena asap dari pelita. Setelah lama pakai pelita, orang yang berkecukupan bisa membeli genset, tapi BBM juga sulit didapat karena jarak dari kampung ke kota yang lumayan jauh. Terima kasih pemerintah dan PLN telah hadir,” ungkap Sabina.

General Manager PLN UIW NTT Fintje Lumembang menjelaskan, untuk memaksimalkan jaringan listrik yang andal ke masyarakat, PLN telah membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 68,92 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) 140,45 kms dan juga menambah 28 Unit gardu dengan kapasitas 1.400 kVA.

Secara total di 2022, PLN NTT telah berhasil melistriki 131 desa dengan panjang JTM 323,51 kms dan JTR 596,61 Kms,120 unit gardu dengan kapasitas 5.975 kVA serta enam PLTS.

“Kami terus berkomitmen melistriki sampai ke pelosok desa. Peresmian jaringan listrik pedesaan serta penyalaan pelanggan di akhir 2022 sekaligus menjadi kado Natal dan tahun baru dari PLN untuk masyarakat Desa Wae Rasan dan desa lainnya,” ujar Fintje.

Ia menegaskan, PLN akan tetap melanjutkan infrastruktur kelistrikan ke desa–desa lain yang belum mendapat listrik dan membutuhkan sinergi pemerintah.

“Ke depannya listrik tidak hanya untuk penerangan tapi harus digunakan untuk kegiatan produktif seperti pertanian, industri, usaha dan mendukung pendidikan,” tambahnya. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *