Headline

Kampus Merdeka untuk Belajar yang Menyenangkan

0

Kerjha ― Selasih Oktarini, salah satu mahasiswi yang mengikuti program Kampus Mengajar mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga ketika mengajar di daerah tertinggal. Ia, misalnya, turut membantu guru-guru di sekolah dasar tertinggal untuk meningkatkan antusiasme belajar dan meningkatkan animo siswa mendaftar di sekolah tersebut.

Hal tersebut disampaikannya saat berdialog bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim dengan para rektor, serta perwakilan dosen dan mahasiswa di depan halaman Auditorium Universitas Mataram (Unram), Kota Mataram, Rabu (6/10).

“Bangga sekali menjadi bagian dari program yang sangat bagus ini, Kampus Mengajar,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Nadiem Makarim menjelaskan, tujuan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah membuat pengalaman belajar yang menyenangkan dan relevan bagi mahasiswa dan dosen. Nadiem menyebut akan berupaya menghadirkan simulasi dunia kerja bagi mahasiswa Kampus Merdeka.

“Kita ingin membuat pembelajaran di perguruan tinggi merupakan simulasi dunia nyata,” kata Nadiem, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek, Kamis (7/10).

Nadiem menyampaikan, dosen harusnya tidak hanya ceramah di depan kelas, dosen bisa membuat rekaman pembelajaran, kemudian ketika masuk ke kelas mahasiswa perlu diarahkan untuk lebih banyak berdiskusi, kerja kelompok, mengasah presentasi dan berdebat.

Ia juga mengapresiasi perguruan tinggi negeri dan swasta yang antusias mengimplementasikan program Kampus Merdeka dengan berbagai tantangan di masa pandemi Covid-19.

“Terima kasih kepada Bapak Ibu Rektor yang telah bekerja keras mengimplementasikan MBKM. Tentu saja kemerdekaan bagi mahasiswa, itu berarti kerumitan bagi perguruan tinggi. Namun, kita perlu untuk terus mengupayakan perbaikan-perbaikan dalam sistem pendidikan tinggi dan kualitas lulusannya,” tuturnya.

Sementara itu, Lalu Darmawan Bakti, Rektor Universitas Teknologi Mataram percaya bahwa potensi mahasiswa di NTB tidak kalah dibandingkan mahasiswa dari kota-kota besar di Indonesia jika diberikan kesempatan bersaing secara terbuka. Ia memuji sistem daring dalam program MBKM yang memungkinkan persaingan secara adil bagi seluruh mahasiswa.

Menutup dialog, Nadiem bertanya mengenai harapan peserta yang hadir mengenai program Kampus Merdeka. “Jadi, apakah kita perlu melanjutkan Kampus Merdeka,” kata Nadiem yang disambut dengan seruan setuju oleh para hadirin yang hadir secara tatap muka. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *