Headline

Kendaraan Listrik Berbasis Baterai Resmi Diluncurkan, Pemerintah Siapkan 2.400 Stasiun Pengisian

1

Kerjha ― Pemerintah secara resmi telah meluncurkan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Peluncuran yang dilakukan secara virtual, Kamis (17/12) lalu itu, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

Dalam peluncuran yang digelar oleh Kementerian ESDM tersebut, PLN memastikan akan siap memasok listrik dan menyediakan infrastruktur pendukungnya. Kementerian ESDM.

“PLN siap mendukung era Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan memastikan penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU),” ucap Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.

Untuk menopang program ini, direncanakan akan dilakukan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 2.400 titik dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 10 ribu titik hingga 2025, serta peningkatan daya listrik di rumah tangga pengguna KBLBB.

Saat ini, PLN sudah mengoperasikan total 20 unit SPKLU PLN dan dua unit SPKLU yang merupakan pilot project partnership dengan para mitra. Dalam pengembangan SPKLU PLN juga meluncurkan platform digital “charge.in” yang diharapkan menjadi platform tunggal untuk seluruh SPKLU di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah sangat serius dalam mendorong implementasi kebijakan KBLBB ini.

Luhut bilang, kebijakan ini diharapkan akan menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi, sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui lingkungan hidup yang bebas polusi.

Senada dengan Menko Marves, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, pentingnya kerja sama semua pihak untuk meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

“Dasar pemikiran program KBLBB tersebut adalah untuk meningkatkan ketahanan energi Nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM, yang akan berdampak positif dalam pengurangan tekanan pada neraca pembayaran Indonesia akibat impor BBM,” tutur Arifin Tasrif.

Dalam hal ini, lanjut dia, diperlukan penggunaan sumber energi lokal terutama energi baru terbarukan dan gas, yang digunakan untuk pembangkit listrik sebagai penyedia listrik bagi KBLBB. Melalui langkah ini pula nantinya dapat meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca nasional. (JEM)

Tulisan Terkait

1 Comment

  1. “Mile Stone” Indonesia Raya maju pesat. Harapan kepada pemerintah memberi akses mudah da murah kepada rakyat yang ingin memiliki kendaraan supaya tidak tetap memilih jalur pembelian mobil bekas.

    Jayalah Indonesiaku!!!

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *