Headline

Laba PTPN V Naik 620 Persen

0

Kerjha — PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) berhasil membukukan laba tertinggi sepanjang sejarah, yaitu mencapai Rp 417 miliar sepanjang 2020 atau meroket 620 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Prestasi yang diraih selama tahun pandemi itu merupakan buah dari persistensi dan konsistensi PTPN V dalam melakukan transformasi serta efesiensi secara berkesinambungan sepanjang dua tahun terakhir.

“Alhamdulillah, transformasi dan konsistensi PTPN V dalam dua tahun terakhir berhasil membawa perusahaan ini meraih laba Rp 417 miliar, yang merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah PTPN V berdiri,” kata Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko K Santosa.

Pencapaian yang telah disampaikan dan disepakati pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menjadi awal yang baik bagi perusahaan untuk menapaki tahun 2021 yang masih dalam bayang-bayang pandemi. Transformasi akan terus dikedepankan dan menjadi strategi perusahaan menghadapi beragam tantangan dengan titik berat pada tata kelola dan sumber daya manusia.

Selanjutnya, transformasi digital menjadi pendekatan strategis lainnya yang diusung PTPN V. Teknologi dan digitalisasi dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang ada sehingga aktivitas operasional perusahaan menjadi jauh lebih efektif dan efesien. “Hasilnya, di tengah badai pandemi Covid-19, pendapatan bersih PTPN V melejit hingga 620 persen dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp 67,29 miliar,” ujarnya.

Secara keseluruhan, total pendapatan perusahaan pada 2020 mencapai Rp 5,32 triliun. Angka itu meningkat 28,78 persen dibandingkan 2019. Begitu juga dengan pendapatan sebelum depresiasi dan amortisasi atau EBITDA yang tercatat mencapai Rp 1,28 triliun atau melesat 74,91persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Jatmiko, pencapaian tersebut tidak hanya karena harga komoditas yang membaik di tahun 2020. “Harga komoditas memberi kontribusi hingga 69 persen atas peningkatan laba, sementara 31 persen peningkatan laba merupakan hasil jerih payah seluruh insan perusahaan dalam upaya menjalan best practices dan efisiensi,” tambahnya.

Dengan luas lahan menghasilkan mencapai 66,75 ribu hektare dan produktivitas TBS PTPN V yang mencapai 22,87 ton per hektare, perusahaan plat merah itu berhasil memproduksi 1,59 juta ton sawit. Angka itu meningkat 0,46 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain dari kebun inti, PTPN V sebagai perusahaan negara juga menyerap TBS masyarakat. Sehingga, total TBS yang diolah PTPN V menjadi CPO mencapai 2,54 juta ton. “40 persen produksi CPO PTPN V berasal dari buah sawit masyarakat. Dengan begitu, total jumlah produksi TBS kebun sendiri dan pembelian dari plasma sepanjang 2020 lalu mencapai 2,54 juta ton,” urai Jatmiko.

Dari jumlah tersebut, sawit yang diolah menjadi CPO tercatat sebesar 543,02 ribu ton atau meningkat 8,99 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan produksi minyak inti sawit yang mencapai 107,85 ribu ton atau melonjak 10,29 persen dibandingkan 2019.

Lebih jauh, Jatmiko yang juga Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau itu menjelaskan pandemi Covid 19 belum usai. “Semoga kinerja keuangan dan operasional 2020 menjadi ‘positive driver’ untuk mewujudkan aspirasi pemegang saham menjadi perusahaan perkebunan yang berkontribusi pada percepatan pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *