Headline

Langkah Memperkuat Sistem Kesehatan Indonesia

0

Kerjha — Pandemi Covid-19 makin menyadarkan pentingnya SDM kesehatan yang berkualitas untuk melakukan pencegahan, kesiapsiagaan dan respons yang cepat agar tidak menjadi wabah yang merugikan masyarakat. Untuk itu, penguatan SDM menjadi sangat strategis dalam memberikan pelayanan yang memadai.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri pertemuan “Penguatan Program dan Strategi Transformasi Sumber Daya Manusia di Jawa Tengah” yang digelar oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
di Yogyakarta, Jumat (22/7).

Menkes Budi mengakui jumlah tenaga kesehatan di Indonesia masih kurang. Menurut WHO, rasio ideal antara dokter dan masyarakat adalah 1:1000 orang. Artinya satu dokter untuk melayani 1000 penduduk di satu wilayah.

Menkes merinci ketersediaan dokter di Indonesia saat ini hanya 101.476 dokter, dengan jumlah populasi sekitar 273,984,400 jiwa. Karena itu perlu ada fast track penambahan jumlah dokter untuk memenuhi rasio dokter.

“Dengan tingkat kelulusan dokter sebanyak 12 ribu orang per tahun, setidaknya butuh waktu sekitar 10 tahun untuk memenuhi rasio dokter di Indonesia. Kita harus kejar, karena kalau tidak akan semakin banyak masyarakat yang tidak tertolong,” imbuhnya.

Kementerian Kesehatan sendiri telah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menambah jumlah fakultas kedokteran dan meningkatkan jumlah tenaga kesehatan. Sementara upaya untuk penguatan sistem kesehatan di daerah, Kemenkes telah berkoordinasi dengan Kemendagri untuk mewajibkan 514 kabupaten/kota di 34 provinsi untuk mengalokasikan 10 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk anggaran kesehatan.

Anggaran ini, kata Budi, dapat digunakan untuk biaya kesehatan, laboratorium kesehatan, optimalisasi fasilitas pelayanan kesehatan, peningkatan alat kesehatan, dan peningkatan kompetensi serta jumlah tenaga kesehatan termasuk insentif tenaga kesehatan guna mewujudkan pelayanan kesehatan primer dan rujukan yang lebih baik.

“Untuk daerah yang APBD kurang dari Rp 500 miliar mungkin bisa kita bantu subsidi, kalau di atas Rp 1 triliun nanti kita review dulu. Yang penting 10 persen itu harus direalisasikan dengan baik, termasuk untuk peningkatan dan pemerataan tenaga kesehatan,” tuturnya.

Melalui upaya ini, Menkes Budi optimistis pemenuhan dan pemerataan tenaga kesehatan di Indonesia bisa dilakukan. (TUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *