Headline

Langkah Menguatkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

0

Kerjha ― PLN terus melakukan inovasi guna mendukung terwujudnya era Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, Menteri ESDM dan Menteri BUMN, PLN terus berpartisipasi aktif dalam mendukung ekosistem dan percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB),” tutur Direktur Mega Project PLN, M. Ikhsan Asaad dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (1/2) lalu.

Paling utama, PLN memastikan ketersediaan pasokan listrik di seluruh Indonesia saat ini cukup. Hal ini tidak lepas dari pengembangan pembangkit melalui program 35 Gigawatt (GW).

Untuk mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik, PLN baik secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan pihak lain telah membangun infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hingga saat ini terdapat 32 titik SPKLU yang tersebar di 12 kota dan 22 lokasi, antara lain di kantor-kantor PLN dan beberapa lokasi pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan.

Selain itu terdapat 33 titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di 33 lokasi di tiga kota, yaitu Banten, Bandung dan Bali.

PLN juga telah meluncurkan aplikasi PLN Charge.IN pada Jumat (29/1) lalu, untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik. Aplikasi Charge.IN adalah aplikasi charging yang pertama pada SPKLU bagi konsumen pemilik KBLBB.

Dengan aplikasi Charge.IN, pemilik KBLBB bisa mengontrol dan memonitor pengisian baterai mobil atau motor listrik di stasiun-stasiun pengisian atau SPKLU. Melalui aplikasi PLN Charge.IN yang sudah tersedia di Google Playstore, masyarakat sudah dapat menikmati kemudahan dalam mengisi daya kendaraan listrik.

Selain mendorong SPKLU dan SPBKLU, Ikhsan menilai komposisi pengisian kendaraan listrik akan lebih banyak dilakukan di rumah. Oleh karena itu, PLN juga akan menyiapkan infrastruktur charging untuk di rumah pelanggan beserta stimulus penggunaan listriknya.

“PLN juga akan segera melaunching produk layanan Home Charging dan SPKLU sebagai stimulus percepatan penggunaan KBLBB di Indonesia,” tambah Ikhsan.

Untuk pelanggan home charging, PLN akan memberikan beberapa insentif stimulus biaya penyambungan untuk tambah daya. Selain itu, PLN juga akan memberikan insentif diskon tarif tenaga listrik pada pukul 22.00–05.00 (7 jam) bagi pelanggan dengan home charging yang terkoneksi dengan PLN.

PLN telah melakukan penyusunan roadmap pengembangan SPKLU di mana diproyeksikan jumlah kumulatif SPKLU beserta jumlah estimasi jumlah Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) pada 2031 adalah sebanyak 31.866 SPKLU, yang melayani 327.681 Kendaraan bermotor listrik.

PLN juga telah melakukan penyusunan roadmap pengembangan SPBKLU. Diproyeksikan pada 2030 terdapat 4,6 juta kendaraan listrik R2 di Indonesia. Dengan asumsi 50 persen KBLBB R2 adalah battery swap user diproyeksikan terdapat kebutuhan 2,1 juta battery pack dan 67.000 battery cabinet pada 2030 di dalam ekosistem SPBKLU.

Tidak hanya itu, PLN juga bersinergi bersama Antam, Mind Id, dan Pertamina untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan membangun Indonesia Battery Corporation. (DON)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *