Headline

LRT Jabodebek, Babak Baru Sektor Transportasi Indonesia

0

Kerjha ― Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) resmi beroperasi, setelah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun Cawang, Jakarta, Senin (28/8).

LRT ini terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lain di Ibu Kota dan sekitarnya, yakni dengan Kereta Rel Listrik (KRL), Bus Rapid Transit atau Bus Raya Terpadu (BRT) yakni TransJakarta, JakLingko, hingga nantinya akan berintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, operasional LRT Jabodebek menandai babak baru sektor transportasi Indonesia. LRT sendiri dioperasikan tanpa masinis. Menurutnya, hal ini merupakan buah kesuksesan anak bangsa melalui BUMN, terhadap kemajuan teknologi dengan mengutamakan keselamatan masyarakat.

Kehadiran LRT Jabodebek, lanjutnya, juga merupakan buah manis kerja keras sinergi BUMN yang terlibat di dalamnya, mulai dari pembangunan fasilitas pendukungnya hingga pendanaannya.

Ada Adhi Karya yang ditugaskan membangun prasarana, meliputi konstruksi rel kereta, strasiun dan fasilitas pengoperasian lainnya, KAI group dalam hal operasional LRT Jabodebek dan stasiunnya, INKA untuk sarana kereta listriknya, LEN dalam hal persinyalan, serta Himbara seperti Bank Mandiri, BRI, dan BNI yang terlibat dalam pendanaan proyek.

Erick berharap dengan beroperasinya LRT ini memberikan manfaat bagi masyarakat dalam beraktivitas. Ia pun menegaskan komitmen BUMN untuk terus mendorong peningkatan pelayanan terhadap seluruh pengguna transportasi publik.

“Memang transportasi publik menjadi prioritas saat ini, baik MRT, LRT, dan fasilitas pendukung terus kita tingkatkan, karena memang sebagai salah satu kota terbesar di dunia, dari jumlah penduduk, memang fasilitas publik menjadi prioritas,” kata Erick.

LRT terintegrasi di Jabodebek ini merupakan wujud kepedulian presiden, pemerintah, termasuk BUMN terhadap masalah kemacetan dan polusi di kawasan Jabodebek yang merupakan wilayah terpadat di Indonesia.

LRT Jabodebek akan beroperasi secara driverless atau tanpa menggunakan masinis di dalamnya. Dengan menggunakan sistem Communication based-train Control (CBTC) dengan Grade of automation(GoA) level 3.

LRT Jabodebek akan beroperasi di 18 stasiun yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.

Di awal beroperasi, LRT Jabodebek ditargetkan dapat mengangkut sekitar 137.000 penumpang. Kapasitas angkut atau daya tampung dalam satu rangkaian mampu mengangkut 1.308 penumpang dengan rangkaian enam kereta pada setiap trainset/rangkaian LRT Jabodebek.

Sedangkan jam operasional dijadwalkan mulai pukul 05.00-23.37 WIB, pada tiga lintas pelayanan yaitu dari Cawang ke Dukuh Atas, Cawang–Bekasi Timur dan Cawang-Cibubur.

Stasiun LRT Jabodebek juga terkoneksi dengan transportasi lain seperti Commuterline, MRT Jakarta, TransJakarta, Mikrotrans, Kereta Cepat Jakarta Bandung,Trans Patriot, dan angkutan kota.

Adapun panjang lintasan LRT Jabodebek adalah 42,1 km dengan 434 perjalanan sehari terdiri dari 31 rangkaian dan rata-rata head way atau jarak kedatangan antar kereta adalah 3-6 menit.

Untuk pembayaran, LRT Jabodebek menerapkan sistem cashless menggunakan kartu uang elektronik (KUE) transportasi yang sudah ada, misalnya KMT, atau dompet digital/e-wallet. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *