Oleh 
Kerjha ― Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga 15 Juni 2020, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai USD 7,3 miliar. Kondisi ini makin mengokohkan ketahanan ekonomi di dalam negeri.
Dikatakan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, masuknya modal ini, selain dipengaruhi oleh meredanya ketidakpastian di sektor pasar keuangan global, juga karena tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan prospek perekonomian Indonesia yang terus membaik.
Dalam catatan BI, aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan kedua tahun ini turut mendorong posisi cadangan devisa mencapai USD 130,5 miliar pada akhir Mei 2020.
Jumlah itu, setara dengan pembiayaan untuk 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Secara eksternal, lanjut Perry, ketahanan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga tahun ini diperkirakan masih tetap akan membaik dengan defisit transaksi berjalan (CAD) yang rendah.
Diperkirakan, CAD tahun ini mencapai sekitar 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh dari perkiraan semula yang mencapai 2,5-3 persen dari PDB dan tahun 2021 diperkirakan berada di bawah 2,5-3 persen PDB.
Perry bilang, rendahnya CAD ini didukung prospek perbaikan neraca perdagangan akibat penurunan impor. Hal ini sejalan dengan permintaan dalam negeri yang melemah dan berkurangnya input produksi untuk ekspor.
Neraca perdagangan Indonesia pada Mei lalu surplus USD 2,01 miliar. Catatan ini membaik dari April 2020 yang mengalami defisit sebesar USD 372,1 juta. (PUT)
Comments