Headline

Masih Surplus Dihadang Pandemi

0

Kerjha — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tren kenaikan neraca perdagangan yang masih terus berlanjut di tengah pandemi global Covid-19. Pada Februari 2021, necara dagang tercatat mencapai USD 2 miliar,
membaik dari surplus bulan sebelumnya sebesar USD 1,96 miliar.

Berdasarkan catatan BPS, nilai ekspor Indonesia Februari 2021 mencapai USD 15,27 miliar atau turun 0,19 persen dibanding ekspor Januari 2021. Sementara dibanding Februari 2020, naik sebesar 8,56 persen.

Ditilik dari kategorinya, ekspor nonmigas Februari 2021 mencapai USD 14,40 miliar, turun 0,04 persen dibanding Januari 2021. Sedangkan jika dibandingkan dengan ekspor nonmigas Februari 2020, naik 8,67 persen.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Februari 2021 mencapai USD 30,56 miliar atau naik 10,35 persen dibanding periode yang sama pada 2020. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD 28,81 miliar atau naik 10,52 persen.

Sementara penurunan terbesar ekspor nonmigas Februari 2021 terhadap Januari 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 639,5 juta (27,11 persen), dan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar USD 240,7 juta (24,20 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– Februari 2021 naik 10,29 persen dibanding periode yang sama pada 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 8,81 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 12,19 persen.

Ekspor nonmigas Februari 2021 terbesar diserap Tiongkok sebesar USD 2,95 miliar, disusul Amerika Serikat USD 1,86 miliar, dan Jepang USD 1,20 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,77 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar USD 2,99 miliar dan USD 1,13 miliar.

Adapun menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Februari 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD 5,16 miliar (16,90 persen), diikuti Jawa Timur USD 3,23 miliar (10,56 persen), dan Riau USD 2,64 miliar (8,63 persen).

Masih berdasarkan data BPS, nilai impor Indonesia Februari 2021 mencapai USD 13,26 miliar, turun 0,49 persen dibandingkan Januari 2021 atau naik 14,86 persen dibandingkan Februari 2020.

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Februari 2021 adalah Tiongkok USD 8,06 miliar (33,95 persen), Jepang USD 1,86 miliar (7,83 persen), dan Singapura USD 1,31 miliar (5,53 persen). Sedangkan impor nonmigas dari ASEAN USD 4,41 miliar (18,57 persen) dan Uni Eropa USD 1,55 miliar (6,54 persen).

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *