Headline

Meneladani Semangat Gotong Royong Indonesia Hadapi Pandemi

0

Kerjha ― Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, gotong royong masyarakat Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19, sangat luar biasa. Sikap saling membantu antarsesama ini tak lepas dari adanya kepemimpinan yang memberikan arahan (direktif) secara jelas.

“Kemampuan kita, kemampuan Presiden (Joko Widodo) jelas, melakukan direktif yang jelas dengan mengambil keputusan atas adaptasi dan agilitas,” ujar Johnny dalam acara Indonesia Town Hall “Sambatan dalam Menghadapi Pandemi” di MetroTV, Senin (29/11) malam.

Menurut Johnny, pada awal kemunculannya, pandemi Covid-19 menjadi tantangan bersama. Semula tidak ada yang mengantisipasi munculnya gelombang pandemi.

Hal ini terbukti dengan ketidaksiapan masyarakat di seluruh dunia dalam menghadapinya, sehingga menimbulkan banyak korban. Namun, seiring dengan perkembangan pandemi, masyarakat mampu melakukan adaptasi dan upaya kerja sama yang luar biasa.

“Kemampuan Indonesia dalam melakukan adaptasi dan agilitas dalam melakukan kebijakan itu jelas. Termasuk menjadi benchmark ketika diskusi dengan pimpinan negara lain dalam menghadapi masalah baru. Covid-19 ini masalah baru, belum ada negara di dunia yang berpengalaman,” imbuh dia.

Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan, pada awal terjadi pandemi, terjadi kepanikan di dunia. ”Kita beruntung punya pemimpin tegas yang cepat ambil keputusan,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang hadir dalam kesempatan yang sama mengatakan, gotong royong adalah salah satu bentuk pengamalan falsafah Pancasila, nilai kemanusiaan tinggi, persatuan, musyawarah dan perikeadilan.

Konsep gotong royong dinilai juga diterapkan pemerintah melalui konsep pentahelix yang merupakan sinergi antara pemerintah, swasta, perguruan tinggi, kelompok masyarakat madani dan media.

“Peranan negara bukan satu-satunya dalam pengendalian Covid-19, bahkan kalau dihitung mungkin hanya 20 persen, sedangkan sisanya merupakan peran kelompok masyarakat,” kata dia.

Sedangkan Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polkam) Mahfud MD menegaskan sikap gotong royong telah ditunjukkan oleh masyarakat di berbagai daerah dalam mengatasi dampak pengendalian kegiatan untuk mencegah penularan lebih luas.

Dia mencontohkan, masyarakat di Yogyakarta yang saling menolong dengan memberikan makanan atau sayur mayur gratis untuk tetangga mereka yang membutuhkan.

Selain itu Mahfud juga menyatakan, gambaran masyarakat yang tidak kompak diciptakan oleh segelintir kelompok yang memiliki kepentingan tertentu dengan menciptakan situasi mencekam.

“Ramai yang tidak kompak itu hanya di medsos. Saya datangi ormas, MUI (Majelis Ulama Indonesia), dan majelis agama lain ternyata mereka sangat kompak menghadapi pandemi ini bersama,” kata dia. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *