Headline

Menengok Progres Penataan Lima Bali Baru

0

Kerjha ― Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis dukungan infrastruktur pada lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) super prioritas akan rampung pada 2021.

KSPN super prioritas yang disebut dengan Lima Bali Baru itu, antara lain Danau Toba di Sumatera Utara; Borobudur di Magelang, Jawa Tengah; Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah; Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat; Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur; serta Likupang-Manado-Bitung di Sulawesi Utara.

“Saat ini progres pembangunan KSPN super prioritas telah mencapai 57,85 persen hingga pertengahan November 2020. Adapun serapan anggaran mencapai Rp 2,64 triliun dari total anggaran Rp 3,81 triliun atau sebesar 69,36 persen untuk lima KSPN super prioritas yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Labuan bajo dan Likupang-Manado-Bitung,” kata Menteri Basuki.

Untuk rinciannya, pembangunan KSPN di Danau Toba senilai Rp 1,25 triliun, sudah terserap Rp 934 miliar atau 74 persen. Kemudian KSPN Borobudur terserap Rp 718 miliar atau 72 persen dari total anggaran Rp 991 miliar. Selanjutnya KSPN Mandalika dengan realisasi Rp 226 miliar atau 65 persen dari total anggarkan senilai Rp 347 miliar. Selain itu, KSPN Labuan Bajo dengan total anggaran Rp 863 miliar telah terserap Rp 519 miliar atau 60 persen.

“Sedangkan KSPN Likupang-Manado-Bitung serapan mencapai Rp 244 miliar atau 68 persen dari total dana Rp 357 miliar,” kata Menteri Basuki.

Menurut Basuki, pembangunan infrastruktur KSPN Danau Toba di Sumatera Utara sebagai destinasi wisata unggulan, di antaranya pembangunan Jalan Lingkar Samosir, pelebaran alur Tano Ponggol dan Jembatan Tano Ponggol, revitalisasi Danau Toba, instalasi pengolahan air, sanitasi, penataan kawasan tepi Danau Toba, dan peningkatan kualitas rumah swadaya melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk pondok wisata atau homestay.

Selanjutnya dukungan Kementerian PUPR pada KSPN Mandalika di antaranya meliputi konektivitas, pengendali banjir serta sarana dan prasarana penunjang pariwisata.

“Untuk pembangunan saluran pengendali banjir KEK Mandalika saat ini progres fisiknya mencapai 96,91 persen dan ditargetkan dapat selesai pada Desember 2020. Anggaran pembangunan pengendali banjir ini Rp 75 miliar. Sedangkan untuk penataan kawasan tiga gili dengan anggaran Rp 24,9 miliar saat ini progresnya 22,36 persen,” kata Basuki.

Di KSPN Labuan Bajo, Kementerian PUPR saat ini tengah menyelesaikan peningkatan jalan, penataan trotoar, dan drainase Jalan Soekarno-Hatta dengan biaya Rp 42,79 miliar, di mana progres saat ini mencapai 70,69 persen.

Untuk penataan di KSPN Borobudur, Menteri Basuki mengatakan secara umum progresnya bagus. Salah satunya adalah bantuan rumah swadaya masyarakat yang digunakan sebagai pondok wisata (homestay), dengan target penyelesaian Desember 2020.

Sementara itu untuk penataan KSPN Likupang, diungkapkan Menteri Basuki, untuk yang sudah rampung 100 persen pengerjaannya adalah pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Sungai Likupang sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 10,88 miliar.

Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan Pulau Bunaken dan Pantai Paal Likupang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan domestik, serta menciptakan pariwisata bahari yang kental dengan budaya lokal dan representatif bagi wisatawan dunia.

Pembangunan infrastruktur KSPN yang dibangun Kementerian PUPR mencakup konektivitas seperti penanganan jalan dan jembatan, bidang sumber daya air seperti pembangunan tampungan air dan infrastruktur pengendali banjir, bidang permukiman di antaranya penataan kawasan dan peningkatan kapasitas tempat pembuangan sampah, dan bidang perumahan yang meliputi pembangunan sarana hunian pendukung kawasan pariwisata.

Di samping itu, terkait dengan pandemi Covid-19 standar protokol keamanan dan keselamatan terpadu di destinasi pariwisata juga terus ditingkatkan. Pemerintah juga menghadirkan toilet dengan kualitas bintang empat untuk KSPN Labuan Bajo dan Borobudur, serta bintang tiga untuk KSPN lainnya.

Kemudian penyediaan fasilitas cuci tangan di area-area pedestrian dan destinasi wisata (pasar/UMKM/area suvenir), pelayanan bagi difabel, jaringan dan alat komunikasi, serta dukungan peralatan serta alat transportasi yang siap digunakan untuk mengantisipasi kondisi darurat dan bencana. (AJI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *