Headline

Mengangkat Pesona Produk UMKM di Bandara

0

Kerjha ― Untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Angkasa Pura Airports turut menghadirkan Galeri UMKM di hampir seluruh bandara yang dikelolanya.

Hingga saat ini, setidaknya total luasan Galeri UMKM di bandara Angkasa Pura Airports mencapai 2.312 meter persegi dan berpotensi melibatkan 650 pelaku UMKM.

Dalam menyediakan fasilitas Galeri UMKM, Angkasa Pura Airports juga turut bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal seperti pemerintah daerah, asosiasi, para pelaku seni, kelompok pegiat Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, dan lain sebagainya.

“Angkasa Pura Airports berkomitmen dan konsisten dalam meningkatkan sinergi serta kolaborasi dengan para pelaku UMKM untuk memberdayakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Melalui Galeri UMKM di bandara ini, UMKM yang berada di wilayah bandara Angkasa Pura I memiliki kesempatan untuk memanfaatkan galeri tersebut sehingga meningkatkan peluang produk-produk mereka dapat diperkenalkan dan dipasarkan ke penumpang pesawat,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi.

Pengembangan UMKM melalui pelibatan di Galeri UMKM Bandara ini, lajut Faik Fahmi, juga merupakan bagian dari strategi pengembangan pariwisata daerah yang diinisiasi Angkasa Pura Airports melalui pilar “Local Involvement Growing People”, di antara pilar lainnya dalam konsep strategi Hospitality.

Dalam hal ini, UMKM sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam industri pariwisata turut diberdayakan dan dilibatkan agar siap berkembang bersamaan dengan momen kebangkitan industri pariwisata pada masa adaptasi kebiasaan baru.

Saat ini, Angkasa Pura Airports telah menyiapkan 13 konsep Galeri UMKM di 13 bandara Angkasa Pura Airports. Sebagai contoh, Galeri UMKM Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mengusung konsep Peken Tenten atau Summer in Bali, Galeri UMKM Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin mengusung konsep Pasar Terapung, Galeri UMKM Bandara El Tari Kupang mengusung konsep pasar Katemak, Galeri UMKM Bandara Juanda Surabaya mengusung konsep Pasar Suramadu, Galeri UMKM Bandara Internasional Yogyakarta yang mengusung konsep Pasar Kota Gede, dan lainnya.

Dari 13 Galeri UMKM di 13 bandara tersebut, enam di antaranya sudah berdiri di enam bandara, sedangkan empat Galeri UMKM masih pada fase 1 (tahap penyiapan konsep dan penyeleksian potensi mitra) dan tiga Galeri UMKM sisanya telah masuk pada fase 2 (tahap perincian mekanisme kerja sama dengan mitra).

Enam Galeri UMKM yang sudah berdiri di bandara Angkasa Pura Airports yakni di Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Sentani Jayapura.

Galeri UMKM di Bandara Internasional Yogyakarta merupakan area khusus UMKM terbesar di Indonesia dengan luas 1.513 meter persegi yang dapat merangkul sekitar 300-600 UMKM lokal Yogyakarta dan sekitarnya, seperti Magelang, Purworejo, Klaten, dan daerah lain di Jawa Tengah.

Sedangkan tujuh Galeri UMKM yang tengah dalam tahap pengembangan (fase 1 dan 2) yaitu Galeri UMKM di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara I Gusti NGurah Rai Bali, Bandara El Tari Kupang, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok Praya, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Adisutjipto.

“Angkasa Pura Airports berupaya untuk meningkatkan kelas produk-produk UMKM lokal dengan melibatkan para pelaku UMKM di galeri yang disediakan di bandara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peluang produk-produk mereka untuk dapat diperkenalkan dan dipasarkan ke penumpang pesawat, baik domestik maupun internasional,” terangnya.

Ditegaskannya pula, Angkasa Pura Airports akan terus berkomitmen untuk turut serta memajukan perekonomian daerah dengan memberikan peluang bagi pelaku UMKM dalam mempromosikan dan memperluas pangsa pasar bagi produk-produknya melalui keberadaan Galeri UMKM di berbagai bandara. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *