Headline

Pembangunan Bendungan Semantok Nganjuk Capai 90 Persen

0

Kerjha ― Keberadaan Bendungan Semantok merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan air dan pangan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Sebagai salah satu program strategis nasional, pembangunan Bendungan Semantok telah mencapai 90 persen dan ditargetkan akan mulai pengisian awal (impounding) pada akhir Juni 2022.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pembangunan bendungan akan terus dilanjutkan dengan infrastruktur irigasi untuk mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.

“Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki dalam keterangan resmi yang diterima Selasa (7/6).

Pembangunan Bendungan Semantok dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sungai Brantas, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR melalui dua paket pekerjaan, yakni paket 1 oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya–PT Pelita Nusa Perkasa, KSO, dan paket 2 menggandeng PT Hutama Karya–PT Bahagia Bangunnusa, KSO dengan nilai sebesar Rp 1,17 triliun.

Bendungan yang berlokasi di Dusun Kedungpingit, Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso Nganjuk ini didesain memiliki kapasitas tampung sebesar 32,67 juta meter kubik yang bersumber dari aliran Sungai Semantok.

Bendungan yang dilengkapi jaringan irigasi dapat berfungsi sebagai penyalur air pada saat musim kemarau guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan seluas 1.900 hektare. Dengan begitu, kehadiran bendungan akan meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut.

Dengan luas area genangan 365 hektare, manfaat lain Bendungan Semantok adalah untuk mereduksi risiko banjir sebesar 137 meter kubik per detik pada wilayah hilir yang dialiri Sungai Semantok saat musim hujan. Sungai Semantok dengan panjang sekitar 18,19 km dan daerah tangkapan air sekitar 54.032 km persegi memiliki volume aliran masuk rata-rata 64,77 meter kubik per tahun.

Kehadiran Bendungan Semantok juga dapat berfungsi sebagai upaya pemeliharaan sungai di wilayah hilir bendungan sebesar 30 liter per detik serta penyedia air baku sebesar 312 liter per detik untuk Kecamatan Rejoso. Selain itu juga memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata di Jawa Timur yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.

Bendungan Semantok mulai dibangun Desember 2017 dengan tipe zonal inti tegak yang memiliki tinggi 38,5 meter dan panjang puncak bendungan 3.100 meter. Dengan selesainya Bendungan Semantok, nantinya akan menambah daftar bendungan yang berada di Jawa Timur, di antaranya Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *