Headline

Pembangunan Infrastruktur Tumbuhkan Ekonomi dan Investasi Daerah

0

Kerjha — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memperkuat pertumbuhan ekonomi dan mendukung investasi di daerah melalui percepatan pembangunan Infrastruktur. Hal tersebut merupakan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menekankan pentingnya melakukan extra effort dalam pengendalian inflasi, di antaranya perluasan kerja sama antar daerah, mobilisasi dan fasilitasi distribusi pangan, serta peningkatan produksi pangan.

Jokowi menyebutkan, investasi di Indonesia pada 2022 lalu 53 persen sudah berada di luar Jawa. Pemerataan terjadi karena telah dibangun infrastruktur yang banyak di luar Jawa. Dari target Rp 1.200 triliun, investasi kita di 2022, tercapai yaitu Rp 1.207 triliun di 2022. Karena itu, investasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, infrastruktur memiliki peran dalam pengendalian inflasi, di antaranya menjamin pasokan pangan dan bahan pokok melalui pembangunan bendungan, jaringan irigasi dan rehabilitasi jaringan irigasi.

“Saat ini dari 61 bendungan, telah diresmikan oleh Presiden Jokowi sebanyak 38 bendungan di Indonesia. Dengan luas lahan pertanian irigasi baru pada 2022 sudah tercapai sekitar 255.015 hektare, sedangkan untuk rehabilitasi jaringan irigasinya sudah 3,84 juta hektare. Tugas pemerintah daerah adalah untuk jaringan tersiernya, supaya produksi beras dapat lebih baik lagi,” jelas Menteri Basuki melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (19/1).

Menteri Basuki juga mengatakan, pembangunan infrastruktur berperan untuk menjamin kelancaran distribusi pangan dan bahan pokok melalui pembangunan jalan tol, dan pembangunan jalan non tol. Selain itu pengendalian banjir untuk kelancaran transportasi melalui pembangunan bendungan, pengendali banjir dan pengaman pantai, dan pembangunan jalan-jalan produksi.

Menurut Menteri Basuki, distribusi juga mempengaruhi inflasi dan investasi. Hingga 2022, sudah dibangun jalan tol baru/beroperasi sepanjang 1.850 km. Ditargetkan pada 2024 nanti, jalan tol tersambung sepanjang 2.697 km, sehingga total panjang jalan tol hingga 2024 mencapai 3.490 km.

Kemudian, pembangunan jalan non tol yang dilakukan antara 2015 hingga 2021 sepanjang 4.819 km. Pada 2022 telah diselesaikan sepanjang 846 km, sehingga total panjang jalan nasional sejak 2015 sampai dengan 2022 sepanjang 5.665 km.

Pembangunan jalan-jalan produksi dilakukan untuk memudahkan petani dalam mengangkut komoditas melalui program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dengan pendekatan partisipasi masyarakat.

Program PISEW, jelas Menteri Basuki, dilaksanakan untuk investasi ekonomi wilayah melalui pembangunan prasarana di kawasan-kawasan pedesaan. Selain itu untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, sekaligus memerangi stunting, berbagai program dilaksanakan untuk penyediaan dan peningkatan infrastruktur dengan pendekatan partisipasi masyarakat melalui pembangunan infrastruktur. Mulai dari upgrading rumah melalui BSPS, penyediaan air bersih dan sanitas.

“Setelah diperbaiki prasarananya, Kementerian Sosial akan datang dengan pemberdayaannya. Karena dengan program yang terkonsolidasilah kita dapat memerangi stunting dan kemiskinan ekstrem,” terang Menteri Basuki.

Kemudian, terkait pembangunan prasarana pengendali banjir untuk kelancaran logistik, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan 38 bendungan, 23 bendungan on going, serta membangun tanggul sungai/pintu air/pompa dan pengaman pantai antara 2015-2022 sepanjang 1.983 km.

Ke depan, Kementerian PUPR masih akan tetap memprioritaskan pemanfaatan pembangunan infrastruktur yang sudah dibangun, yaitu melalui Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi dan Rehabilitasi (OPOR). “Kami akan meneruskan pembangunan infrastruktur yang sudah kita bangun dan akan fokus mengolaborasikan serta memanfaatkan apa yg sudah kita bangun selama ini,” tandas Menteri Basuki. (EDA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *