Headline

Pemerintah Antisipasi Lonjakan Varian Omicron

0

Kerjha — Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah telah mempersiapkan sejumlah hal dalam mengintasipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus varian Omicron. Persiapan itu mulai dari fasilitas kesehatan, obat-obatan, hingga menggencarkan pelaksanaan vaksinasi.

“Meski sudah sangat terkendali tetapi kita tetap hati-hati. Vaksinasi terus digencarkan oleh Menteri Kesehatan, kemudian yang kedua obat juga sudah disiapkan, rumah sakit disiapkan,” ujar Luhut, Senin (3/1).

Menurut Luhut, saat ini, varian Omicron telah terdeteksi di 132 negara, termasuk di Indonesia. Jumlah kasus di Tanah Air mencapai 152 kasus dan menempatkan Indonesia di urutan ke-40.

“Jumlah kasus Omicron di Indonesia sekarang ada 152 (kasus) dan yang sudah sembuh 23 persen. Jadi angka ini memang masih kita lihat cukup baik dibandingkan yang lain,” imbuhnya.

Ia juga memastikan kesiapan pemerintah dalam mencegah meluasnya varian Omicron di Tanah Air lebih baik jika dibandingkan saat menghadapi varian Delta.

“Semua yang diperlukan atau dibutuhkan untuk sudah siapkan. Jadi jauh lebih siap. Saya ulangi, jauh lebih siap dari kejadian pada Juni tahun lalu. Dokter juga lebih siap,” ujarnya.

Lebih lanjut, Luhut menegaskan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah akan memperketat pengawasan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Kita tidak bisa memberikan diskresi-diskresi kebanyakan lagi karena kita hanya mengacu pada Instruksi Mendagri yang ada saja. Karena kalau tidak, tadi Presiden mengingatkan kita, nanti kita tidak disiplin,” tegasnya.

Luhut menambahkan, disiplin menjadi kunci dalam pengendalian varian Omicron. Berbagai negara yang mengalami lonjakan kasus Omicron disebabkan karena masalah disiplin, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Disiplin pemakaian masker, disiplin tadi masalah vaksin, disiplin cuci tangan dan seterusnya. Jadi kata kunci adalah disiplin,” ujarnya.

Luhut menilai Indonesia memiliki tingkat kedisiplinan yang lebih tinggi dalam penerapan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker, jika dibandingkan sejumlah negara yang mengalami lonjakan varian Omicron.

Selain itu, evaluasi rutin yang terus dilakukan pemerintah terhadap perkembangan dan penanganan Covid-19 juga berperan penting dalam pengendalian pandemi. Selain itu, pemerintah juga terus melibatkan para pakar dari sejumlah universitas dalam upaya penanganan pandemi.

“Dan melibatkan pakar-pakar kita dari UI, UGM, dan Unair yang menurut hemat saya, kualitasnya sangat mumpuni. Jadi tidak perlu merasa kita ini seperti kalah dengan yang lain,” tandasnya. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *