Headline

Pemerintah Bentuk Tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia

0

Kerjha — Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, pemerintah akan membentuk tim juru bicara untuk forum dalam Presidensi G20 Indonesia. Langkah ini
dilakukan untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo guna memperkuat komunikasi publik penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.

Selain itu, menurut Johnny, pembentukan tim juga ditujukan untuk membangun kekompakan, kolaborasi, dan kepercayaan dalam negeri melalui sosialisasi dan promosi Presidensi G20 Indonesia.

“Menindaklanjuti instruksi Bapak Presiden, strategi komunikasi G20 harus dilakukan secara masif, baik di dalam negeri maupun untuk masyarakat internasional. Kami mengambil beberapa keputusan, yang pertama usulan penunjukkan juru bicara,” ujarnya, Senin (24/1).

Menurut Johnny, usulan juru bicara untuk Serpha Track diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Adapun Finance Track, juru bicara dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Ketua oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

“Sedangkan komunikasi umum terkait penyelenggaraan akan dilakukan oleh saya sebagai Menteri Kominfo, dan secara khusus komunikasi isu-isu terkait dengan kebijakan presiden dari Istana Presiden akan dilakukan oleh Kepala Staf Presiden, Pak Moeldoko,” jelasnya.

Menkominfo menyatakan kegiatan sosialisasi dan promosi Presidensi G20 Indonesia harus dilakukan dengan baik. “Karena ada banyak sasaran-sasaran dan target G20 Summit ini untuk kepentingan domestik Indonesia maupun untuk kepentingan emerging nation, negara-negara seperti kita yang kita wakili,” ungkapnya.

Menurut Johnny, sasaran Presidensi G20 Indonesia berkaitan dengan kepentingan dunia, khususnya menyangkut tiga isu prioritas yakni arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi digital khususnya untuk mendukung perekonomian dan transisi energi.

“Dalam tiga komponen besar kesuksesannya dari sisi penyelenggaraan, kesuksesan di bidang substansi Serpha Track dengan working group dan engagement groupnya, serta kesuksesan di bidang Finance Track juga bersama working group dan engagement groupnya,” tandasnya.

Selain mengusulkan juru bicara untuk Sherpa Track, Finance Track dan penyelenggaraan komunikasi publik secara umum, pemerintah juga mendiskuaikan usulan media partner, konsultan media, media center dan tata kelola media sosial.

“Nanti secara detail akan disampaikan setelah keputusannya diambil. Juga diputuskan pola dan tata kelola komunikasi publik, ada yang kita sebut dengan manajemen dan koordinasi tim komunikasi publik,” jelasnya.

Menurut Johnny, tim komunikasi publik, baik dari kementerian dan lembaga, Finance Track, Sherpa Track, serta penyelenggara kegiatan akan menjadi bagian dari executive board komunikasi publik Presidensi G20 Indonesia.

“Kita harapkan nanti dengan demikian komunikasi publik menjadi lebih baik, bisa menjangkau masyarakat di dalam negeri secara lebih luas dan masyarakat luar negeri. Juga tentu kita berharap kolaborasi dari media, baik media nasional maupun media internasional yang berkaitan dengan semua sektor dan aspek yang dibicarakan di G20 Summit,” ungkapnya.

Menkominfo menegaskan, kesiapan lain untuk menyukseskan Presidensi G20 Indonesia adalah penyediaan infrastruktur telekomunikasi di 19 kota yang menjadi tempat penyelenggaraan pertemuan G20 serta acara puncak di akhir tahun.

“Kita tetapkan 4G tetap sebagai tulang punggung komunikasi, sedangkan 5G akan digunakan sebagai 5G experience. Untuk itu, operator-operator seluler yang sudah mendapat uji laik operasi dan operasi komersial akan mengambil bagiannya masing-masing sesuai kesiapannya, secara khusus Telkom dan Telkomsel,” jelasnya.

Menurut Johnny,  Telkom dan Telkomsel akan mengambil peran penting untuk menyiapkan layanan 4G dengan benchmark seperti pada event Pon XX Papua.

“Direktur Utama Telkom sudah menyampaikan 5G experience (untuk Presidensi G20 Indonesia) nanti akan jauh lebih baik dibanding 5G experience di PON 20 Papua, karena persiapan dan infrastruktur yang sudah lebih baik,” tuturnya.

Di samping itu, pemerintah juga menyiapkan beberapa skenario jalur komunikasi tulang punggung kabel serat optik, agar konektivitas dan keterhubungan ke jaringan nasional dan alternatif jaringan internasional berlangsung dengan baik.

“Kita sudah siapkan plan A dan plan B agar layanan terhadap kebutuhan komunikasi dan telekomunikasi G20 dapat dilakukan dengan baik,” tandasnya. (ELA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *