Headline

Pemerintah Bentuk Tim Pendamping Pengembangan Kawasan Lumbung Pangan

0

Kerjha — Pemerintah telah mengembangkan kawasan lumbung pangan atau food estate di tiga provinsi, yaitu Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Tujuannya, untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Untuk mengoptimalkan lumbung pangan tersebut pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) pun memberikan pendampingan terhadap petani di kawasan lumbung pangan di tiga provinsi tersebut, dengan membentuk Tim Pendamping/Detasering Pengembangan Kawasan Food Estate.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pentingnya peningkatan produksi dan penguatan cadangan pangan menjadikan program pengembangan ini harus ditangani secara extraordinary, salah satunya lewat pendampingan yang intensif.

Karena itu, lanjut dia, petugas perlu disiapkan dan ditingkatkan kompetensinya sehingga dapat optimal bekerja. “Dengan kompetensi ini, para pendamping dapat memiliki kemampuan mendampingi dan mengawal para petani di food estate dalam melakukan budidaya, penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) termasuk penanganan panen serta pascapanen,” ujarnya saat memberikan pembekalan dan pelepasan tim pendamping, di Jakarta, belum lama ini.

Syahrul menegaskan, tim ini menjadi landasan utama dalam mengoptimalkan berbagai aktivitas lumbung pangan dari hulu ke hilir. Kehadiran pendamping bagi petani diharapkan membantu percepatan pengembangan lumbung pangan dan memperkuat eksistensi kelembagaan petani serta pengembangan bisnis dan korporasi petani.

“Di pertanian yang terpenting adalah bagaimana kemauan kita bekerja, kuncinya harus fokus dan paham secara jelas dan detail apa yang kita kerjakan, apa target kita, pahami medannya, pahami siapa orang-orang yang harus kita kenal di lapangan, dan tentu harus diikuti juga dengan disiplin dan kerja sama yang baik” paparnya.

Untuk kesuksesan program food estate ini, Syahrul berkomitmen akan mendukung penuh upaya pendampingan bagi para petani, sebagai langkah penting dalam mengakselerasi kegiatan pertanian di lokasi food estate.

“Ini langkah yang bagus, jangan ada kata mundur ataupun berhenti. Kita harus fight, saya dukung penuh pendampingan ini, secara teknis semua unit kerja di Kementan harus ikut bekerja dan mendukung,” tegasnya.

Sebagai informasi, untuk tahap awal tim pendamping akan bekerja secara intensif selama tiga bulan ke depan. Tim ini terdiri dari 70 orang tenaga fungsional yang meliputi para peneliti, penyuluh pusat, widyaiswara, dosen, pengawas benih tanaman, litkayasa, pengamat organisme pengganggu tanaman dan fungsional umum lainnya. (AJI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *