Headline

Pemerintah Tata Tiga Kawasan Cagar Budaya Jawa Tengah

0

Kerjha ― Mendukung upaya pemulihan sektor pariwisata, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penataan tiga kawasan pusaka atau kawasan cagar budaya di Jawa Tengah.

“Konsep penataan kawasan disesuaikan dengan fungsi kota sebagai kota tujuan wisata dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal, mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan dengan melibatkan pemerintah daerah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Ketiga kawasan pusaka di Jawa Tengah yang ditata oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah Keraton Mangkunegaran di Kota Surakarta, Alun-alun Lasem di Kabupaten Rembang, dan Masjid Raya Baiturrahman di Kota Semarang.

Penataan kawasan pusaka Keraton Mangkunegaran meliputi penataan bangunan Prangwedanan, bangunan Ndalem Ageng dan Pringgitan, bangunan Rekso Pustoko dan lansekap. Kegiatan ini dilaksanakan dengan anggaran Rp 18 miliar.

Kawasan pusaka kedua yang ditata adalah Alun-alun Lasem, Kabupaten Rembang. Luas kawasan yang dilakukan penataan sekitar 10 ribu meter persegi yang meliputi pekerjaan kawasan Alun-alun Lasem, pekerjaan bangunan pasar, pekerjaan lansekap kawasan Masjid Jami dan penataan kawasan Karangturi, Kauman dan Jatigoro. Anggaran penataan ini sebesar Rp 114,6 miliar yang dilaksanakan secara multi years contract (MYC) 2021-2022.

“Kita akan merehabilitasi kota-kota lama. Setelah Kota Lama Semarang, sekarang bersama para arsitek akan direhabilitasi Kota Pusaka Lasem. Lasem akan menjadi kota budaya dan menjadi simbol kebhinekaan di Indonesia. Rehabilitasi akan kita mulai pada tahun anggaran 2021,” ujar Basuki.

Kawasan pusaka ketiga ditata adalah Masjid Raya Baiturrahman yang sudah berdiri sejak 1974. Penataan akan dilakukan di lahan seluas 11.765 meter persegi yang melingkupi penguatan struktur masjid, pekerjaan bangunan masjid, lansekap kawasan masjid, menara masjid, basement parkir dan pekerjaan mechanical, electrical, plumbing (MEP). Anggaran untuk penataan kawasan ini sebesar Rp 106,7 miliar yang dilaksanakan secara MYC 2021-2022.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Kementerian PUPR karena masjid kebanggan warga Semarang ini akan dilakukan perbaikan dan rehabilitasi.

“Alhamdulillah masjid sudah didesain dan kami sudah bicara dengan Menteri PUPR. Kalau itu bisa dilakukan secara simultan mudah-mudahan dua tahun. Kita menyampaikan terima kasih kepada Menteri PUPR yang beberapa waktu lalu menghubungi saya, ingin memperbaiki Masjid Raya Baiturrahman,” ujar Ganjar.

Di samping mengembalikan keutuhan bangunan gedung cagar budaya, penataan kawasan pusaka ini bermanfaat agar kawasan terlihat lebih cantik, rapi dan bersih. Setelah ketiga kawasan tersebut selesai ditata, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan sehingga memajukan perekonomian lokal. (AJI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *