Headline

Penanganan Pascaerupsi Semeru Masuki Status Transisi Darurat

0

Kerjha ― Penanganan pascaerupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur (Jatim), memasuki masa transisi darurat ke pemulihan. Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan masa transisi darurat ini selama 90 hari.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan perpanjangan masa tanggap darurat berakhir pada 24 Desember 2021. Penanganan berlanjut pada fase transisi menuju pemulihan.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq telah menetapkan Surat Keputusan Nomor 188.45/556/427.12/2021 tentang Penetapan Peralihan Masa Tanggap Darurat ke Masa Transisi Darurat. Salah satu prioritas pada fase ini, yaitu percepatan relokasi hunian sementara (huntara).

“Data Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Bencana Erupsi Semeru per Sabtu, 25 Desember 2021 pukul 18.00 WIB, tercatat total rumah rusak mencapai 1.027 unit,” kata Abdul dalam keterangan tertulis, Minggu (26/12).

Rumah rusak tersebar di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, dengan kategori rusak berat 505 unit. Di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, rumah rusak berat mencapai 85 unit dan rusak sedang 437 unit.

Pemerintah daerah terus mempersiapkan relokasi huntara warga terdampak. Posko menginformasikan dinas terkait membersihkan lahan area lokasi yang telah mendapatkan izin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Pembersihan lahan masih berlangsung di Desa Sumbermujur. Selain itu, pemerintah daerah mengerahkan alat berat untuk pelebaran jalan dan pengaspalan. Hal ini untuk mempermudah aktivitas warga nantinya,” ujar dia.

Total warga mengungsi pada 25 Desember 2021 mencapai 9.417 jiwa yang tersebar di 402 titik. Konsentrasi pengungsian terpusat di tiga kecamatan, yaitu di Pasirian 15 titik dengan 1.657 jiwa, Candipuro 22 titik dengan 3.897 jiwa, dan Pronojiwo tujuh titik dengan 1.136 jiwa.

Pengungsian juga tersebar di luar Kabupaten Lumajang. Di Kabupaten Malang ada sembilan titik pengungsian dengan 341 pengungsi, Probolinggo satu titik dengan 11 jiwa, Blitar satu titik dengan tiga jiwa, dan Jember tiga titik 13 jiwa. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *