Headline

Perinus Ekspor Perdana Gurita ke AS dan Ikan Kaca Piring ke Tiongkok

0

Kerjha — PT Perikanan Nusantara (Persero) melakukan ekspor perdana 132 ribu ton gurita ke pasar Amerika Serikat (AS), Sabtu (25/9). Ekspor gurita yang dikemas dalam enam kontainer berukuran 40 feet ini terdiri dari gurita steam (ready to eat) dan gurita whole frozen dengan nilai transaksi sebesar Rp 12,9 miliar.

Selain Direktur Utama Perinus Sigit Muhartono, pelepasan ekspor yang berlangsung di Kantor Perinus Cabang Makassar ini juga dihadiri Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia Arief Prasetyo sebagai induk Holding Klaster Pangan BUMN, Kepala Dinas Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan Sulkaf S Latif, Direktur PT Berdikari United Livestok Imran Yasin Limpo, Kepala BKIPM Makassar Sitti Chadidjah, serta Aspotmar Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Dominggus Sidang Misalayuk.

Menurut Direktur Utama Perinus Sigit Muhartono, potensi gurita di Sulawesi Selatan sangat besar, sehingga bisa menjadi salah satu produk unggulan yang banyak diekspor.

“Pada 2020 di ekspor sebanyak 158.050 ton dengan nilai Rp 5,47 triliun. Dengan potensi tersebut saya optimis PT Perinus Cabang Makassar ke depan dapat tumbuh berkelanjutan, namun harus diiringi dengan semangat dan kerja cerdas serta terus berusaha membuka pasar baru baik domestik maupun internasional,” kata Sigit Muhartono.

Selain ekspor ke Amerika, dalam beberapa tahun terakhir ini PT Perinus Cabang Makassar tiap bulannya berhasil mengirim gurita dengan tujuan Jepang.

Selain untuk ekspor, saat ini gurita steam cutting (ready to eat) juga telah dipasarkan secara retail di Jabodetabek dengan merek Tukato Seafood.

Sehari sebelumnya, Jumat (24/9), Sigit Muhartono juga telah melepas ekspor perdana ikan kaca piring (rajung) ke Tiongkok dari Perinus Cabang Tegal, Jawa Tengah sebanyak 12 ton dengan nilai Rp 413 juta. Ekspor ikan kaca piring ini akan berlangsung rutin setiap bulan.

Selanjutnya, awal Oktober Perinus Cabang Surabaya juga akan melakukan ekspor perdana ikan layur beku ke Tiongkok sebanyak 25 ton dengan nilai transaksi sekitar Rp 700 juta. Kemudian Perinus Cabang Benoa juga tak ketinggalan akan melakukan ekapor perdana produk ikan Marlin ke Philipina. Ini melengkapi ekspor ikan tuna produksi Cabang Bitung yang sebelumnya sudah secara rutin dikirim ke Jepang.

“Semakin bertambahnya negara tujuan dan jenis produk yang diekspor PT Perinus ini didukung oleh sarana prasarana produksi berupa air blast frezer (ABF) kapasitas 119 ton per hari dan cold storage kapasitas  3.837 ton. kami akan selalu hadir di tengah-tengah nelayan sebagai offtake hasil tangkapanya sehingga nelayan memiliki kepastian pasar dan saya berharap peran Perinus sebagai BUMN perikanan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan,” tambah Sigit.

Seperti diketahui, sejak 15 September 2021 PT Perinus dinyatakan akan bergabung (merger) dengan PT Perikanan Indonesia seusai ditandatanganinya Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2021 oleh Presiden Joko Widodo. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan penetrasi jaringan bisnis perikanan, serta mendukung ketersediaan, keterjangkauan, inklusivitas, dan mutu perikanan.

Di masa transisi penggabungan, Perinus justru berhasil mencatatkan bisnis ekspor baru. Ini menjadi penanda bahwa industri perikanan Indonesia sangatlah menjanjikan. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *