Headline

Perkuat Gerakan Penggunaan Kompor Induksi, Erick Thohir Sinergikan 11 BUMN

0

Kerjha ― Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyinergikan 11 perusahaan BUMN untuk mendukung gerakan penggunaan konversi kompor induksi. Langkah ini juga sebagai upaya penguatan ketahanan energi nasional, termasuk untuk menekan impor LPG di masa depan.

BUMN tersebut antara lain PT PLN (Persero) dan sembilan BUMN konstruksi yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan Perum Perumnas,  serta satu BUMN perbankan, yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Disaksikan Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, para pimpinan BUMN tersebut menandatangani nota kesepahaman untuk mewujudkan gerakan penggunaan kompor induksi di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (31/3). Melalui komitmen tersebut, BUMN akan meningkatkan penggunaan kompor induksi di sektor rumah tangga untuk mengurangi impor LPG dan penghematan devisa negara.

Disampaikan Erick Thohir, sinergi ini merupakan langkah konkret dari BUMN dalam upaya mendorong peningkatan ketahanan energi nasional yaitu dengan memastikan penyerapan energi dalam negeri.

“Melalui sinergi BUMN dalam mendorong gerakan penggunaan kompor induksi, maka dapat mengurangi biaya impor energi dan mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Program ini sangat bermanfaat bagi berbagai kalangan sehingga perlu digaungkan secara berkelanjutan dengan skala yang lebih besar,” ujar Erick.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengungkapkan apresiasinya atas dukungan Kementerian BUMN dan seluruh BUMN Karya yang terlibat dalam sinergi BUMN untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional serta gerakan penggunaan kompor induksi ini.

“Salah satu upaya untuk mendorong penyerapan konsumsi energi dalam negeri (domestic energy consumption) secara optimal adalah dengan mengajak masyarakat untuk dapat beralih menggunakan kompor induksi tanpa harus bergantung kepada kompor gas. Karena saat ini penyediaan sumber energi untuk gas masih didapatkan melalui impor sehingga membuat masyarakat berada pada kondisi imported energy consumption,” ungkap Zulkifli.

Dalam sinergi ini terdapat dua poin yang menjadi landasan utama. Pertama, mendorong penggunaan kompor induksi pada proyek unit perumahan dan apartemen yang sedang atau akan dibangun. Kedua,  menciptakan kemudahan kepada mitra kerja yang menerapkan program konversi kompor LPG ke kompor induksi. Melalui gerakan penggunaan kompor induksi ini diharapkan penggunaan energi bersih dan energi dalam negeri bisa lebih masif, dan secara langsung mendorong kemandirian dan ketahanan energi.

Selain itu, dalam acara ini PLN juga melakukan sinergi dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Kementerian PUPR dilakukan untuk mengembangkan integrasi data layanan listrik untuk KPR bersubsidi. Menteri BUMN mendukung penuh kerja sama antara Kementerian PUPR dengan PLN ini.

“Dengan integrasi data tersebut, pemerintah melalui Kementerian PUPR dapat memantau keterhunian rumah bersubsidi melalui data pengguna listrik.  Dengan demikian, diharapkan alokasi subsidi melalui KPR bersubsidi dapat lebih termonitor dan tepat sasaran,” terang Erick. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *