Headline

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2021 Capai 5,02 Persen

0

Kerjha ― Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02 persen year on year (YoY) pada kuartal IV-2021. Selama 2021, ekonomi Indonesia juga tumbuh 3,69 persen YoY.

Sementara itu, produk domestik bruto (PDB) berdasarkan harga berlaku mencapai sebesar Rp 4.498 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan sebesar Rp 2.845,9 triliun.

Diungkapkan Kepala BPS Margo Yuwono, pertumbuhan ekonomi yang membaik ditopang oleh kondisi perekonomian global yang mulai pulih, kinerja ekspor dan mobilitas masyarakat yang meningkat setelah kebijakan pelonggaran pembatasan.

“Kuartal empat tumbuh cukup tinggi karena mengompensasi seluruh kegiatan yang sempat tertunda di kuartal ketiga, di mana kasus pandemi dan mobilitas terbatas,” katanya, Senin (7/2).

Dia menjelaskan, peningkatan mobilitas dan aktivitas perdagangan ritel dan belanja serta konsumsi pemerintah dan masyarakat mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal IV meningkat dibandingkan kuartal III-2021.

Secara kuartalan atau quater to quater, ekonomi Indonesia tumbuh 1,06 persen setelah pada kuartal sebelumnya tumbuh 3,51 persen.

Selain itu, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh meningkatnya realisasi investasi kuartal IV-2021, baik itu Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Ia juga menambahkan, seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan pada kuartal IV, kecuali sektor jasa keuangan yang mengalami kontraksi sebesar 2,59 persen.

Penyebabnya, karena adanya perlambatan jasa intermediasi perbankan akibat penurunan suku bunga referensi dan suku bunga kredit yang disertai penurunan pendapatan sekunder pada bank umum. Selain itu, karena beban biaya operasional dan penurunan pendapatan dari berbagai usaha asuransi.

Sementara lapangan usaha yang tumbuh tertinggi terjadi pada sektor jasa kesehatan yang tumbuh 12,18 persen, disusul sektor transportasi dan pergudangan (7,93 persen), pengadaan listrik dan gas (7,81 persen), serta informasi dan komunikasi (6,21 persen).

Menurut struktur PDB, sektor industri memberikan kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar 18,80 persen, yang diikuti sektor perdagangan (12,71 persen), pertanian (11,39 persen), kontruksi (10,48 persen) dan pertambangan (10,43 persen).

Secara rinci, lapangan usaha industri sendiri mengalami pertumbuhan 4,82 persen, kemudian perdagangan 5,56 persen, pertanian 2,28 persen, konstruksi 3,91 persen dan pertambangan 5,15 persen. “Empat sektor ini mendominasi PDB kurang lebih 63,80 persen,” terang Margo.

Sementara untuk industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 4,92 persen, yang ditopang oleh peningkatan produksi timah, feronikel dan bauksit.
“Juga karena industri migas dan batu bara yang tumbuh cukup tinggi karena peningkatan produksi BBM dan LNG, juga oleh industri tekstil dan pakaian jadi, industri makanan dan minuman,” ungkapnya.

Secara umum, sumber pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 tertinggi berasal dari industri pengolahan (1,01 persen), kemudian perdagangan (0,71 persen), konstruksi (0,40 persen), infokom (0,39 persen), dan lainnya (2,51 persen).

Sementara sumber pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran tertinggi berasal dari Pembentukan Modal Tetap Bruto atau PMTB (1,21 persen), kemudian disusul konsumsi rumah tangga (1,09 persen), ekspor (0,98 persen) dan pengeluaran lainnya (0,41 persen).

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *