Headline

PLN Listriki 1.185 Desa pada 2022

0

Kerjha — PT PLN (Persero) berkomitmen terus menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat hingga ke pelosok Tanah Air. Sebagai wujud dari komitmen tersebut, PLN berhasil melistriki 1.185 desa dan dusun sepanjang 2022 lalu.

PLN terus mengakselerasi program Listrik Desa agar seluruh desa, termasuk kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di Indonesia dapat menikmati listrik pada 2024.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai perusahaan BUMN, PLN tidak hanya berkewajiban memberikan kinerja yang baik kepada negara, tetapi juga mengemban amanat mengejar target rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Indonesia.

“Akses listrik menjadi kebutuhan penting bagi seluruh rakyat Indonesia. PLN terus mengupayakan pembangunan kelistrikan di daerah tersebut sebagai wujud pengamalan sila kelima Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini sebagai wujud nyata negara hadir bagi mereka yang berada di daerah 3T,” ujar Darmawan melalui keterangan resmi, dikutip Senin (12/6).

Ia merinci, sepanjang 2022, PLN telah melakukan berbagai akselerasi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan juga rasio desa berlistrik. Hingga Maret 2023, realisasi elektrifikasi nasional mencapai 99,66 persen, sedangkan rasio desa berlistrik mencapai 99,80 persen.

“Saat ini yang belum terlistriki adalah daerah-daerah yang sangat terpencil, sehingga membutuhkan biaya investasi yang besar,” tuturnya.

Darmawan menambahkan, PLN membutuhkan biaya investasi Rp 25 juta hingga Rp 45 juta per pelanggan. Meskipun besaran investasi ini tidak feasible secara bisnis komersial, tapi dengan dukungan pemerintah, PLN tetap mengupayakan pembangunan listrik desa ini.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN), di mana penyertaan tersebut digunakan untuk menghadirkan listrik bagi saudara-saudara kita yang berada di daerah 3T,” tambah Darmawan.

Untuk mengejar target ini, PLN berupaya melakukan langkah agresif dalam pembangunan infrastruktur. PLN juga melakukan transformasi dalam menjalankan program listrik desa agar capaiannya semakin terakselerasi.

Melalui transformasi listrik desa, PLN berhasil memetakan program yang lebih komprehensif. Dulu, pemetaan daerah-daerah yang belum terlistriki masih dilakukan unit-unit PLN secara manual dengan menggunakan tools yang beragam. Monitoringnya pun masih dilakukan melalui pengumpulan data melalui survei lokasi langsung yang menghabiskan waktu dan terfragmentasi.

Kini dengan transformasi digital, sistem perencanaan listrik desa dibangun dengan berbasis digital melalui Geographic Information System (GIS). Melalui langkah ini PLN mampu menyediakan sistem perencanaan yang jauh lebih komprehensif.

Pemetaan lokasi secara digital ini mampu menghitung jarak, ketinggian dan data-data lain yang digunakan untuk menyajikan data proyeksi kebutuhan infrastruktur kelistrikan desa.

Dengan digitalisasi ini, PLN mampu menyusun perencanaan pembangunan desa dengan lebih cepat dan akurat. Seluruh unit PLN kini memiliki tools pemetaan potensi listrik desa secara seragam, unified dan dapat dimonitor secara real time.

“Dengan transformasi ini, komitmen kami untuk melistriki seluruh pelosok negeri bisa diakselerasi. Setiap warga negara di republik ini berhak mendapatkan akses listrik yang berkeadilan. Nobody left behind,” kata Darmawan. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *