Headline

PUPR Alokasikan Anggaran Rumah Subsidi Rp 28 Triliun pada 2022

0

Kerjha — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki hunian layak melalui bantuan pembiayaan perumahan.

Pemerintah terus mendorong pembangunan rumah subsidi, salah satunya dengan meningkatkan anggaran subsidi untuk 2022. Pembangunan ini dilakukan untuk mengurangi backlog yang masih tinggi.

Kementerian PUPR telah mengalokasikan program bantuan pembiayaan perumahan, yang direncanakan sebesar Rp 28 triliun pada tahun depan.

Bantuan tersebut disalurkan melalui empat program subsidi perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 200 ribu unit, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) 24.426 unit, Subsidi Selisih Bunga (SSB) 769.903 unit, dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) 200 ribu unit.

“Untuk penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bersubsidi pada 2022, Kementerian PUPR akan lebih fokus untuk mendorong para stakeholder, khususnya perbankan dan pengembang agar memperhatikan kualitas perumahan, yang bisa dituangkan dalam perjanjian kerjasama,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutan HUT KPR BTN ke-45 di Jakarta, Jumat (10/12).

Menurut Basuki, untuk mewujudkan perumahan yang berkualitas dibutuhkan dukungan Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai lembaga jasa keuangan serta BUMN yang sejak awal berkomitmen mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan.

Saat ini, lanjut Basuki, dalam rencana pembangunan jangka panjang sampai dengan 2024, target pemerintah yaitu dapat memenuhi hunian penduduk Indonesia 70 persen. Sekarang baru terpenuhi 62 persen dan akan menjadi 72 persen.

“Saya juga berharap Bank BTN dapat bersama-sama mengawasi kualitas dan menyediakan perumahan yang layak huni, serta melakukan pengawasan dan evaluasi dalam proses kepemilikan rumah melalui KPR yang dijalankan,” ungkapnya.

Ditambahkan, pada 2021, Kementerian PUPR mengalokasikan pembiayaan perumahan melalui dana FLPP sebesar 157.500 unit, SSB untuk 859.582 unit, SBUM 157.500 unit, dan BP2BT sebanyak 18.950 unit. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *