Headline

PUPR Kebut Penyelesaian Tol Kayu Agung-Palembang–Betung

0

Kerjha — Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dari Lampung hingga Aceh sepanjang 3.044 km. Di Provinsi Sumatera Selatan, saat ini tengah diselesaikan pembangunan Ruas Kayu Agung-Palembang–Betung (Kapalbetung) seksi 2-3 tahap II segmen Palembang (Keramasan)-Betung sepanjang 69,19 km.

Penyelesaian segmen Palembang–Betung akan melengkapi ruas seksi 1-2 segmen Kayu Agung-Palembang (Keramasan) yang telah selesai tahap I sepanjang 42,5 km dan diresmikan pada Januari 2021 lalu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti Kawasan Industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Triono Junoasmono menyampaikan Tol Kayu Agung-Palembang–Betung merupakan bagian dari koridor utama (back bone) Jalan Tol Trans Sumatera untuk meningkatkan konektivitas antara kota/kawasan di Pulau Sumatera bagian selatan. Tol ini akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri di koridor Palembang-Jambi.

“Jalan tol ini juga terkoneksi dengan jalan nasional di Sumatera, sehingga harapan kami juga dapat mendukung pengembangan wilayah, khususnya di Sumatera Selatan,” ujar Triono Junoasmono di Palembang.

Menurut Triono, penyelesaian Tol Kayu Agung-Palembang–Betung akan melengkapi struktur jaringan koridor utama Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.121 km dari Bakauheni hingga Aceh. Saat ini progres pembebasan lahan seksi II Tol Kapal Betung ruas Jalintim-Musi Landas dari STA 42+500-67+400 (24,9 km) sudah sebesar 89,98 persen. Sedangkan untuk seksi III ruas Musi Landas-Betung dari STA 67+400–111+690 (44,29 km) pembebasan lahannya sebesar 53,45 persen. Secara keseluruhan progres pembebasan lahan sudah 80,35 persen.

“Progres fisik hingga Oktober seksi II sebesar 32,77 persen dan seksi III sebesar 6,40 persen. Target penyelesaian konstruksi seksi II dan III sepanjang 69,19 km pada Agustus 2023,” tutur Triono Junoasmono.

Pembangunan Tol Kapalbetung dilaksanakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Waskita Sriwijaya Tol dengan total investasi sebesar Rp 22,17 triliun yang terbagi menjadi tiga seksi yakni seksi I Kayu Agung–Jakabaring sepanjang 33,5 km yang telah beroperasi sejak April 2020. Kemudian seksi II Jakabaring–Musi Landas sepanjang 33,9 km dikerjakan dalam dua seksi yakni Seksi 2A ruas Jakabaring-Kramasan sepanjang 9 km, beroperasi Januari 2020 dan Seksi 2B ruas Kramasan–Musi landas sepanjang 24.5 Km dalam tahap konstruksi. Selanjutnya seksi III Musi Landas–Betung sepanjang 44,29 km juga dalam tahap konstruksi.

“Jalan Tol Trans Sumatera ini juga ramah lingkungan, di Lampung ada terowongan untuk Gajah, di sini ada jembatan agar tidak merusak lingkungan, flora maupun fauna. Ada jembatan paling panjang di jalan tol yakni Jembatan Musi tidak merusak lingkungan sekitar, kapal juga bisa melintas,” terang Triono.

Sementara Direktur Utama PT Waskita Sriwijaya Tol Herwidiakto menyampaikan tantangan pada pembangunan ruas tol ini adalah sebagian konstruksinya berada di atas tanah rawa yang mengandung mineral lempung dan kadar air yang tinggi, sehingga dalam pengerjaannya membutuhkan metode khusus. Selain itu juga pembangunan dua jembatan panjang yang menjadi komitmen BUJT Tol Kapalbetung seperti Jembatan Musi sepanjang 1,7 km dan Jembatan Kramasan 1 km.

“Penanganan pemeliharaan menjadi isu pada jalan tol terutama Sumatera. Kondisi lahan rawa pasti penanganan secara teknis tidak bisa sempurna. Untuk ruas tol yang sudah beroperasi kontribusi truk over dimension over loading (ODOL) juga perlu perhatian khusus,” tutur Herwidiakto. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *