Headline

Realisasi Belanja Juli 2021 Capai Rp 1.368,4 Triliun

0

Kerjha ― Pertumbuhan belanja pemerintah terus berlanjut, melalui tumbuhnya belanja kementerian/lembaga (K/L). Akselerasi tersebut dilakukan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), vaksinasi, penyaluran bantuan produktif, belanja non K/L, serta realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Sampai dengan Juli 2021, realisasi belanja APBN 2021 mencapai sebesar Rp 1.368,4 triliun atau tumbuh 9,3 persen year on year (YoY).

“Belanja tetap mendominasi di dalam APBN, di dalam perekonomian kita yang mendorong dan terus mendukung pemulihan, meskipun kita lihat konsumsi sudah mulai pulih, investasi pulih, dan ekspor juga sudah mulai pulih,” terang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, seperti dikutip dari laman Kemenkeu.

Realisasi belanja barang K/L sebesar Rp 217,1 triliun atau tumbuh 78,7 persen (YoY) dipengaruhi akselesari program PEN 2021 serta pembatasan kegiatan di awal pandemi pada 2020. Sedangkan belanja barang digunakan untuk pengadaan 65,79 juta dosis vaksin, pemberian bantuan kepada 10,5 juta pelaku usaha mikro, biaya perawatan 377,7 ribu pasien Covid-19, dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada 4,15 juta siswa sekolah Kementerian Agama.

Realisasi belanja modal juga tumbuh signifikan 83,3 persen (YoY) atau Rp 85,5 triliun, yang dipengaruhi pembayaran dan percepatan proyek infrastruktur dasar/konektivitas lanjutan tahun 2020, serta pengadaan peralatan. Selain itu juga belanja modal yang digunakan untuk pembangunan bendungan, jaringan irigasi, jalur kereta api, jalan, jembatan dan pembangunan rumah sakit.

Realisasi anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 231 triliun atau tumbuh 10,1 persen (YoY) yang dimanfaatkan untuk penyaluran bantuan program PEN melalui bantuan sosial, subsidi, dan bantuan pemerintah lainnya sebagai bantalan bagi keluarga miskin dan rentan terdampak pandemi Covid-19.

Di samping itu juga untuk Kartu Sembako sebesar Rp 28,01 triliun, Rp 19,11 triliun untuk Program Keluarga Harapan, Rp 17,24 triliun untuk Bantuan Sosial Tunai, Rp 10,01 triliun program Kartu Prakerja, Rp 26,9 triliun untuk penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional, Rp 5,63 triliun untuk diskon listrik, Rp 9,32 triliun untuk Bantuan Langsung Tunai Desa, dan Rp 2,52 triliun untuk bantuan kuota internet.

Selain itu, realisasi anggaran kesehatan sebesar Rp 102,8 triliun atau tumbuh 50,7 persen (YoY). Dana tersebut dialokasikan untuk kenaikan belanja penyediaan vaksin Covid-19 dan obat-obatan, perawatan pasien Covid-19, serta insentif tenaga kesehatan. Realisasi subsidi juga mengalami pertumbuhan 24 persen (YoY) untuk subsidi energi dan 8,8 persen (YoY) untuk non energi antara lain digunakan untuk subsidi BBM, LPG tabung 3 kg, listrik, subsidi bunga KUR, dan IJP.

Sementara untuk realisasi penyaluran TKDD per 31 Juli 2021 mencapai Rp 415,53 triliun atau 52,2 persen dari target APBN 2021. Capaian ini sedikit lebih rendah dibandingkan Juli 2020 sebesar Rp 458,82 triliun atau 60,1 persen dari APBN.

Diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Dana Bagi Hasil dan Dana Alokasi Umum lebih rendah karena sebagian pemda masih belum menyampaikan persyaratan penyaluran berupa laporan belanja pegawai dan penanganan Covid-19. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *