Oleh 
Kerjha — Meninjau proses produksi minyak dan gas bumi (migas) di kawasan PT Pertamina Hulu Rokan Dumai, Kota Dumai, Kamis (5/1), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keyakinannya jika sumber daya manusia (SDM) Indonesia memiliki potensi besar dalam pengelolaan migas di Tanah Air.
Ketika pengelolaan Blok Rokan dialihkan ke Pertamina Hulu Rokan, 1,5 tahun lalu, tenaga kerja di blok ini ada 25 ribu orang. Namun, ketika Jokowi datang meninjau proses produksi minyak dan gas bumi (migas) di kawasan tersebut pegawainya sudah bertambah 12.500 menjadi 37.500 orang.
“Sejak awal kenapa Rokan ini kita ambil alih dan tidak diperpanjang itu adalah kita ingin meyakinkan bahwa SDM-SDM kita ini mampu dan itu yang saya tunggu,” ujar Jokowi.
Dengan SDM unggul, produksi minyak di Blok Rokan juga mulai meningkat signifikan setelah diambilalih Pertamina. Jokowi mendorong agar produksi minyak di sini mencapai 400 ribu barel per hari.
“Target tadi yang saya sampaikan 400 ribu barel per hari dari 156, 158 ribu (barel per hari) menuju ke 400 (ribu barel per hari). Ini bukan pekerjaan yang mudah, tapi tadi sudah saya sampaikan, ini target,” lanjutnya.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebutkan, Blok Rokan sepenuhnya dikelola oleh putra-putri terbaik bangsa Indonesia sendiri. Ini memberi keyakinan bahwa sumber daya manusia Indonesia memiliki potensi besar dalam pengelolaan migas.
Dengan pengelolaan tersebut, kata Nicke, Pertamina dapat membuktikan produksi minyak di Blok Rokan meningkat, bahkan mendapat penghargaan sebagai blok dengan sumur pengeboran terbanyak.
“Atas seluruh proses ini, Blok Rokan baru saja mendapatkan penghargaan dari Muri, blok dengan sumur pengeboran terbanyak,” kata Nicke.
Lebih lanjut, Nicke menuturkan setelah alih kelola ke Pertamina, Blok Rokan juga memberikan kontribusi luar biasa kepada negara dalam hal perekonomian hingga penyerapan tenaga kerja. (EDA)
Comments