Headline

Surplus Neraca Dagang RI Terus Berlanjut Sejak Mei 2020

0

Kerjha — Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebanyak USD 0,93 miliar pada Januari 2022. Surplus ini ditopang oleh sektor nonmigas sebesar USD 2,26 miliar dan defisit migas USD 1,33 miliar.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, surplus ini melanjutkan tren yang terjadi sejak Mei 2020. “Di awal tahun ini, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 0,93 miliar. Surplus perdagangan pada Januari 2022 melanjutkan tren surplus yang terjadi sejak Mei 2020,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (18/2).

Berdasarkan kontribusinya, surplus perdagangan terbesar Januari 2022 berasal dari neraca perdagangan dengan Amerika Serikat sebanyak USD 1,69 miliar, Filipina USD 0,54 miliar, dan Belanda USD 0,36 miliar. Sementara, defisit perdagangan berasal dari Tiongkok sebanyak USD 2,16 miliar, Thailand USD 0,40 miliar, dan Singapura USD 0,36 miliar.

Akan tetapi, nilai ekspor Indonesia pada Januari mengalami penurunan sebanyak 14,29 persen secara month on month (MoM) menjadi USD 19,16 miliar. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan penurunan ini dipicu oleh menurunnya ekspor migas 17,59 persen dari USD 1,09 miliar menjadi USD 0,90 miliar. Demikian juga ekspor nonmigas yang turun 14,12 persen dari USD 21,27 miliar menjadi USD 18,26 miliar.

“Penurunan ini merupakan pola situasional ekspor Januari yang cenderung selalu lebih rendah dibanding Desember. Hal ini mengikuti pola musiman holiday blues, di mana pada tiga bulan pertama setiap tahunnya ada restocking dan pelambatan,” ungkap Lutfi.

Meski demikian, Lutfi menegaskan, ekspor di Januari 2022 mengalami peningkatan 25,31 persen dibandingkan dengan ekspor Januari tahun lalu (YoY), yang dipicu oleh naiknya ekspor migas sebesar 1,96 persen dan ekspor nonmigas sebesar 26,74 persen.

“Kinerja ekspor Januari 2022 merupakan nilai ekspor awal tahun yang tertinggi selama ini. Hal ini merupakan pencapaian awal tahun yang menggembirakan bagi kinerja ekspor di bulan-bulan berikutnya,” imbuh Lutfi. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *