Headline

Tol Cisumdawu Beroperasi Awal 2022

0

Kerjha ― Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, Tol Cisumdawu di Jawa Barat ditargetkan akan beroperasi pada awal 2022 mendatang.

Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga terus melakukan percepatan pembangunan tol tersebut.

“Penyelesaian pembangunan Tol Cisumdawu sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi kawasan Ciayu Majakuning dan Kawasan Rebana Jawa Barat. Saya apresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Ditjen Bina Marga dan BUJT untuk mempercepat penyelesaian Tol Cisumdawu ini. Terus lanjutkan, terutama pada pembebasan lahan, semoga tidak ada hambatan besar sehingga bisa selesai akhir tahun ini,” kata Menteri Basuki, dikutip dari laman PUPR, Senin (4/10).

Interchange Cileunyi merupakan salah satu bagian dari Tol Cisumdawu Seksi 1 phase III yang progres pekerjaannya telah mencapai 89,10 persen. Dibangun sejak Mei 2021, Interchange Cileunyi dibangun untuk menghubungkan Tol Cisumdawu Seksi 1 dengan jalan nasional. Nantinya, Seksi 1 dan Seksi 2 akan memiliki delapan jembatan, 13 overpass dan delapan underpass.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Wilan Oktavian mengungkapan, diperlukan percepatan progresif dalam penyelesaian Tol Cisumdawu, terlebih untuk Seksi 1. Saat ini, lanjut dia, telah dilakukan upaya percepatan melalui penambahan jumlah tenaga kerja dan alat-alat berat (crane, launcher, excavator, compactor, dump truck, paver). “Kami optimistis pekerjaan fisik Seksi 1 dan Seksi 2 dapat diselesaikan pada akhir 2021,” ujarnya.

Sedangkan pada Seksi 4 dan Seksi 5, sedang dilakukan percepatan pada pembebasan lahan. Apabila pembebasan lahan Seksi 4 dan Seksi 5 sudah tuntas pada Oktober 2021, maka pekerjaan di kedua seksi tersebut juga dapat dikebut untuk selesai Desember 2021.

Selain itu, salah satu tantangan dalam pembangunan Tol Cisumdawu adalah penanganan lereng di  Dusun Bojongtotor dengan ketinggian maksimum 136 meter. Beberapa alternatif solusi penanganan yang dilakukan antara lain dengan dilakukan penggalian tanah atau regrading, penguatan lereng, sumuran dengan sistem pompa, serta penambahan lahan agar lereng menjadi lebih landai. Melalui empat metode tersebut, penanganan lereng ditargetkan selesai pada Desember 2021.

Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari enam seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun. Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 km dan Seksi 2 Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Saat ini progres Seksi 1 secara keseluruhan sebesar 94,55 persen, sedangkan progres Seksi 2 sebesar 95,80 persen.

Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100 persen. Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 km konstruksinya sudah 6,59 persen, dan Seksi 5 Legok-Ujungjaya sepanjang 14,9 km progres konstruksinya sebesar 20,65 persen. Sedangkan Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan progres konstruksinya sudah mencapai 63,29 persen. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *