Berita

Perempuan Tangguh di SPBU Sorong

0

Kerjha — Bagi para pelanggan
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, pasti mengenal sosok petugas yang berdiri tangguh, memberi senyum, salam sapa, dan tak lupa memberi informasi: diawali dari angka 0 ya. Informasi itu selalu mereka sampaikan sebelum ujung nozzle penghubung selang BBM dimasukkan ke dalam tangki kendaraan pelanggan.

Ada perempuan tangguh bernama Rhani Horota, yang
menjadi salah satu petugas di SPBU Sorong, Papua. Operator SPBU Coco Sorong ini merupakan sosok perempuan yang selalu sabar melayani pelanggan.

Rhani menuturkan, di saat terjadi antrean panjang, tim operator kadang bekerja dengan penuh tekanan semata-mata agar dapat melayani banyak pelanggan yang mengantre berjam-jam dan khawatir tidak mendapat bagian BBM.

“Saat kemarin ada antrean panjang, kami bekerja dengan penuh tantangan, juga tekanan. Kami harus melayani semua pelanggan yang semua bisa dibilang tidak sabaran karena informasi salah yabg diterima, ada yang marah dan kesal, ya kami sangat memahami mereka antre dengan waktu yang lama. Tapi seharusnya mereka juga menghargai kami yang bekerja dengan berdiri berjam-jam agar dapat melayani pelanggan,” ujar Rhani Horota, dikutip dari laman Pertamina, Jumat (12/11).

Di saat antrean kendaraan bermotor terjadi, terang Rhani, waktu kerja untuk membuka pelayanan dimajukan dan saat penutupan diundurkan. Sementara untuk waktu istirahat disesuaikan dengan tingkat keramaian dan bergantian dengan petugas lainnya.

“Untuk jam kerja kita biasanya buka jam 05.30, namun dibuka jam 04.30 dan tutup jam 20.30 WIT. Ini dilakukan untuk mengurai antrean panjang kendaraan. Jam istirahat biasanya kami lakukan saat ada pengisian tangki. Andaikan tidak bisa maka kami istirahat untuk makan secara bergantian dengan teman-teman yang lain,” ucap Rhani Horota.

Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku Edi Mangun menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh operator SPBU di manapun berada. Dia bilang, petugas operator SPBU merupakan garda terdepan bagi Pertamina. Di tengah situasi antrean panjang dan tekanan kerja yang meningkat, petugas operator SPBU tetap bekerja dengan sabar dan tegar.

“Kami berterima kasih kepada Rhani dan para operator SPBU lainnya yang telah melayani dengan sabar dan tegar. Mereka adalah pahlawan bagi warga yang membutuhkan BBM pada saat antrean panjang terjadi,” kata Edi.

Antrean panjang kendaraan bermotor terjadi di sejumlah SPBU di Kota dan Kabupaten Sorong. Antrean ini disebabkan informasi bohong yang beredar luas yang menyebutkan adanya kelangkaan BBM. Namun hal ini langsung dibantah pihak Fuel Terminal Pertamina Sorong dengan menunjukkan data pasokan BBM yang sangat aman. Hal ini pun dibuktikan anggota Komisi II DPRD Kota Sorong yang langsung menggelar inspeksi untuk memastikan ketersediaan BBM untuk melayani pelanggan. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *