Headline

Menanti Manfaat Bendungan Temef bagi Masyarakat Timor Tengah Selatan

0

Kerjha ― Pemerintah terus membangun bendungan di berbagai penjuru Tanah Air. Salah satu bendungan yang tengah dikerjakan penyelesaiannya adalah Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dibangun sejak 2018 dengan total biaya sekitar Rp 2,7 triliun, bendungan ini ditargetkan rampung pada 2023.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap, nantinya bendungan ini mampu memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar.

Menurut Menteri Basuki, metode kerja para kontraktor dan konsultan pengawas bendungan sangat bagus dan rapi. “Bagus, metode dan hasil kerja rapi. Saya minta agar terus dijaga dan ditingkatkan kualitas hasil kerja dan estetika dalam pembangunan Bendungan Temef,” kata Menteri Basuki saat meninjau pembangunan Bendungan Tamef, Minggu (2/10).

Menurut Menteri Basuki, salah satu hasil kerja yang dinilainya bagus terutama dalam pengamanan lereng bendungan serta penghijauannya. “Saya lihat ini sangat bagus penghijauan di lereng-lereng bendungan dengan menggunakan sprinkler. Bisa dicontoh pada pembangunan bendungan lainnya,” ujarnya.

Menteri Basuki juga berpesan untuk terus mempertahankan metode kerja yang rapi hingga tahap penyelesaian nanti. “Jangan biarkan tanah yang telah digali/dikupas terbuka, tetapi langsung ditutup. Tanami dengan pohon buah-buahan dan bambu untuk mencegah terjadinya longsor,” pesan Menteri Basuki.

Plt Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II Feriyanto Pawenrusi mengatakan, bendungan dengan kapasitas tampung sebesar 45,78 juta meter kubik akan mengairi irigasi seluas 4.500 hektare, mereduksi banjir 230 meter kubik per detik dan menyediakan air baku dengan debit 0,13 meter kubik per detik serta menjadi potensi listrik mencapai 1 MW.

Pembangunan Bendungan Temef dibagi menjadi empat paket pekerjaan. Pada paket 1 dikerjakan PT Waskita Karya-PT Bahagia Bangun Nusa, KSO dan paket 4 oleh PT Waskita Karya-Bahagia-Guntur, KSO meliputi pekerjaan bangunan pengelak, bendungan utama, hidromekanikal dan bangunan fasilitas. Sementara untuk paket 2 dua dan paket 3 dikerjakan PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari, KSO yang meliputi pekerjaan bangunan pelimpah dan jalan akses.

“Saat ini progres konstruksinya secara keseluruhan sebesar 68,49 persen dan ditargetkan seluruhnya rampung pada 2023. Direncanakan dapat mulai pengisian air bendungan (impounding) pada sekitar Agustus 2023,” kata Feriyanto. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *