Headline

Optimalkan Bisnis Berkelanjutan, Bank Mandiri Optimistis Kinerja Solid

0

Kerjha ― Kinerja bisnis Bank Mandiri menunjukkan hasil yang kian membaik pada triwulan II-2021. Dari sisi pertumbuhan bisnis, bank berlogo pita kuning ini mampu mencetak pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 16,4 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp 1.014,3 triliun.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh segmen wholesale banking yang tercatat tumbuh 7,13 persen YoY menjadi Rp 534,2 triliun per akhir kuartal II 2021. Sementara pembiayaan ke segmen UMKM tercatat naik 20,1 persen YoY menjadi Rp 98,3 triliun hingga kuartal II-2021. Pertumbuhan itu juga diimbangi dengan kualitas kredit yang cukup terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 3,08 persen turun 21bps YoY.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), secara konsolidasi hingga kuartal II-2021 tumbuh 19,73 persen YoY menjadi Rp 1.169,2 triliun, dengan komposisi dana murah sebesar 68,49 persen. Pertumbuhan dana murah terutama di dorong oleh pertumbuhan giro (bank only) sebesar 40,9 persen YoY di triwulan II-2021.

Keberhasilan Bank Mandiri dalam menjaga tren pertumbuhan dana murah ini juga ikut menekan biaya dana atau cost of fund (CoF) secara YtD (bank only) menjadi 1,71 persen, turun dari level 2,53 persen pada akhir tahun lalu.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, solidnya kinerja finansial Bank Mandiri pada akhir triwulan II-2021 juga terlihat pada pencapaian laba bersih perseroan yang tumbuh 21,45 persen menjadi Rp 12,5 triliun. Pertumbuhan ini terutama disokong oleh pendapatan bunga bersih sebesar 21,50 persen menjadi Rp 35,16 triliun, serta pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (fee based income) sebesar 17,27 persen menjadi Rp 15,94 triliun.

“Kami memandang tren pertumbuhan ini sebagai sinyal positif permintaan masih ada dan diharapkan akan terus meningkat. Namun, kami akan tetap waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan,” kata Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/8).

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, Bank Mandiri telah melakukan penajaman strategi yang juga sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang tercermin dari pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen.

Darmawan menegaskan, terdapat tiga fokus dalam penajaman bisnis perseroan, yakni:

Pertama, integrasi bisnis wholesale dan ritel dengan memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale.

Kedua, mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah serta penyaluran kredit dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik.

Ketiga, Bank Mandiri akan mengakselerasi digital dengan mengembangkan solusi digital, perbaikan proses, modernisasi channel, serta peningkatan kapabilitas core banking.

“Lewat strategi ini, Bank Mandiri optimis kredit secara bank only mampu tumbuh 6-7 persen YoY pada akhir 2021, tentunya dengan tetap memprioritaskan pertumbuhan secara berkualitas,” imbuhnya.

Komitmen ini, salah satunya diwujudkan lewat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang merupakan program andalan pemerintah untuk menyediakan akses pelaku UMKM pada pembiayaan. Dalam hal ini Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 19,68 triliun pada akhir paruh pertama tahun ini atau 63,5 persen dari target 2021, dengan jumlah penerima lebih dari 200 ribu debitur UMKM dengan kualitas yang terjaga baik.

Lalu pada program restrukturisasi kredit terdampak pandemi, Bank Mandiri telah memberikan persetujuan restrukturisasi debitur terdampak pandemi yaitu kepada lebih dari 548 ribu debitur dengan nilai persetujuan sebesar Rp 126,5 triliun. Dari nilai tersebut, hingga Juni 2021, total baki debet restrukturisasi Covid-19 sebesar Rp 96,5 triliun, di mana 62 persen dari total debitur restrukturisasi merupakan pelaku usaha UMKM.

Tidak hanya itu, inovasi serta akselerasi digital Bank Mandiri juga telah membuahkan hasil positif. Digitalisasi layanan melalui aplikasi Livin’ by Mandiri sampai dengan Juni 2021 mencatat 7,8 juta pengguna, meningkat 45 persen dari periode setahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, transaksi finansial Livin’ by Mandiri mencatatkan kenaikan sebesar 65 persen secara YoY menjadi 434,9 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp 728,9 triliun per Juni 2021.

Sadar akan potensi keuangan digital yang masih luas, pada tahun ini, Bank Mandiri juga tengah melakukan pengembangan solusi digital untuk mendorong pertumbuhan transaksi digital nasabah dengan memberikan solusi kemudahan digital, baik bagi kebutuhan perusahaan mapun individual.

Sedangkan dari sisi pengembangan SDM, Bank Mandiri menerapkan nilai inti atau core values BUMN yakni AKHLAK, sebagai bagian dari kesatuan dalam pemerintahan. Darmawan memandang, sebagai perusahaan BUMN, Bank Mandiri tidak bisa berdiri sendiri, sehingga diperlukan kerja sama antar BUMN agar kegiatan korporasi dapat berjalan lebih optimal.

Core values AKHLAK sendiri merupakan akronim yang berorientasi pelayanan yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. “Kami meyakini budaya yang ditanamkan, budaya AKHLAK adalah kunci untuk mengembangkan pelayanan termasuk sumber daya manusia (SDM) Bank Mandiri,” terang Darmawan.

Selain menjaga momentum pemulihan ekonomi, Darmawan mengungkapkan, pihaknya juga turut aktif berperan sebagai agent of developtment dengan melaksanakan program pemerintah berupa bantuan sosial (bansos) secara nasional melalui pemanfaatan agen Bank Mandiri untuk meneruskan bantuan tersebut kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Total bansos sebesar Rp 6,61 triliun telah disalurkan Bank Mandiri kepada 5,9 juta KPM hingga Juni 2021, baik melalui Program Keluarga Harapan (PKH) maupun program sembako dengan melibatkan lebih dari 149 ribu agen Bank Mandiri.

Selain itu, melalui program Kepedulian Sosial Perusahaan, Bank Mandiri dan perusahaan anak juga telah terlibat dalam beberapa program vaksinasi massal baik di Jakarta, Surabaya, Bali dan kota-kota besar di Indonesia.

Dalam membantu pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19, Bank Mandiri telah melakukan beragam inisiatif. Terbaru, Bank Mandiri telah memberikan bantuan alat kesehatan dan alat sanitasi ke beberapa RS rujukan Covid-19 serta bantuan nutrisi dan vitamin kepada para tenaga medis sebagai pejuang kesehatan di garda terdepan. “Dengan menjaga kinerja perseroan tetap solid, Bank Mandiri sebagai entitas usaha milik negara berkomitmen untuk mengoptimalisasi seluruh sumber daya yang ada untuk mendukung ekonomi nasional segera bangkit dari dampak pandemi,” terangnya. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *