Headline

Pelabuhan Patimban Hidupkan Perekonomian Masyarakat

0

Kerjha ― Pemerintah terus menggenjot pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Pelabuhan ini diproyeksikan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia.

Rencananya, pelabuhan yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan siap beroperasi pada Desember 2020.

Selain mendorong pertumbuhan industri di Jawa Barat, khususnya otomotif, pelabuhan ini juga diharapkan mampu mendukung kegiatan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19.

“Kehadiran pelabuhan Patimban akan makin menghidupkan dan menggeliatkan aktivitas ekonomi, utamanya bagi masyarakat di sekitar infrastruktur transportasi baru tersebut. Kami tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur namun juga aspek ekonomi dan sosial masyarakat wilayah sekitar,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam dialog publik virtual dengan tema Pelabuhan Patimban dan Geliat Ekonomi Nasional, Jumat (20/11).

Menhub mengatakan, dukungan dari para pelaku usaha juga sangat diperlukan untuk mengembangkan Pelabuhan Patimban sehingga semakin membuka kesempatan lapangan kerja dan mengoptimalkan pemanfaatan pelabuhan untuk kemajuan ekonomi.

Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan besar yang difungsikan untuk kegiatan ekspor impor industri otomotif dan logistik dari dan ke Indonesia. Karena lokasinya dekat dengan lokasi manufaktur yang ada di sekitar Jawa Barat, maka biaya logistik dan waktu perjalanan menjadi lebih efisien.

“Selama ini, tingginya trafik angkutan berat di ibu kota, khususnya yang menuju dan berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok—Bekasi, berkontribusi cukup signifikan terhadap terjadinya kemacetan di Ibu Kota. Ke depannya akan dibagi bebannya ke Pelabuhan Patimban, sehingga akan menurunkan tingkat kemacetan dan biaya logistik,” jelas Menhub Budi.

Di acara yang sama, ekonom Aviliani mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah yang telah memperhatikan aspek sosial dari pembangunan Pelabuhan Patimban. Ia mengatakan, aksi sosial yang dilakukan di Patimban bisa menjadi contoh proyek-proyek pembangunan lainnya.

“Pelatihan yang diberikan dapat melatih masyarakat yang terdampak pembangunan. Jadi pemerintah tetap memikirkan orang yang terkena dampak agar hidupnya menjadi lebih baik dan bisa berdampingan dengan pembangunan,” ungkapnya.

Aviliani menambahkan, dengan kehadiran pelabuhan internasional ini maka bisa menguntungkan Indonesia karena bisa langsung melakukan ekspor impor dari dan ke negara tujuan, sehingga keuntungan yang diperoleh jauh lebih besar daripada saat ini yang harus melalui negara lain seperti Singapura atau Malaysia.

Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 47 Tahun 2016 tentang Penetapan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat dan Perpres No. 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Pemilihan dan penetapan lokasi pelabuhan didasarkan pada hasil studi pra-FS (feasibility study) dan FS pada 2015 lalu. Kelayakan Desa Patimban sebagai lokasi pembangunan pelabuhan ditinjau dari berbagai aspek, yaitu aspek transportasi, hukum dan kelembagaan, teknis, lingkungan, keselamatan pelayaran, serta migas. (AJI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *