Headline

Reformasi Struktural Terus Berjalan di Tengah Pandemi

0

Kerjha ― Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pandemi Covid-19 tak menghalangi Indonesia untik melakukan reformasi struktural. Dalam situasi sulit seperti ini, pemerintah terus membenahi kendala regulasi yang kompleks dan birokrasi yang rumit.

Kendala ini, misalnya, masih kerap dialami oleh pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bahkan pada Juni lalu, Indonesia ditempatkan dalam posisi nomor satu dalam Global Complexity Index.

“Artinya, regulasi dan birokrasi Indonesia ditempatkan sebagai paling rumit di dunia,” kata Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual pada peringatan hari ulang tahun ke-56 Partai Golkar, Sabtu (24/10).

Atas dasar itulah, pemerintah berkomitmen untuk melakukan reformasi struktural, membenahi regulasi dan birokrasi secara besar-besaran.

“Tatkala banyak negara maju mengalami kemunduran, justru saatnya bagi Indonesia untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan,” tegasnya.

Menurut Jokowi, hal tersebut menjadi semangat dari berbagai kebijakan pemerintah, termasuk Undang-Undang Cipta Kerja. Reformasi struktural ini dimaksudkan agar usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah berkembang pesat, serta industri padat tenaga kerja tumbuh secara signifikan.

“Kita mengganti izin usaha dengan hanya pendaftaran untuk UMKM, kita permudah pendirian PT dengan modal minimal dan tidak ada pembatasan, juga koperasi bisa didirikan hanya dengan sembilan orang, sertifikasi halal bagi UMK kita gratiskan dibiayai oleh APBN, dan lain-lain,” ungkapnya.

Langkah ini, ungkap Jokowi, dilakukan agar perekonomian rakyat segera cepat bergerak, UMKM segera tumbuh, dan peluang kerja segera bertambah luas.

Presiden meyakini, 2021 akan menjadi tahun yang penuh peluang, merupakan tahun pemulihan ekonomi nasional dan pemulihan ekonomi global. Menurutnya, ini adalah saat yang tepat untuk kembali bekerja, kembali mengembangkan usaha, dan membuka lapangan kerja bagi jutaan pencari kerja Indonesia.

“Saya sangat optimis kita akan mampu memanfaatkan peluang tersebut. Pandemi memang menyulitkan kita tetapi juga membuka peluang kita. Dengan catatan, kita bisa lebih cepat dibandingkan negara lain dan kita lebih efisien dibandingkan bangsa lain,” tandasnya. (MEY)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *