Headline

Sinergi Menyiapkan Generasi Petani Milenial

0

Kerjha — Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan generasi petani milenial untuk menciptakan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Melalui program Merdeka Belajar, kerja sama ini diharapkan juga akan lebih memperbanyak petani milenial yang berperan di sektor pertanian.

“Ini adalah tanggung jawab bersama, Kementan menghasilkan pertanian dan Kemendikbud menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Tak tanggung-tanggung, Mentan Syahrul pun menargetkan 2,5 juta petani milenial dari hasil vokasi bidang pertanian tersebut.

Syahrul mengatakan, Kementan akan terus berusaha mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern. “Oleh karena itu, kita harus bertindak cepat agar mencapai kinerja yang lebih baik. Kita harus memaksimalkan potensi SDM yang kita punya, juga memanfaatkan teknologi yang mutakhir,” katanya.

Menurutnya, Indonesia adalah negara besar yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. “Kita punya kultur tanah yang luar biasa. Sinar matahari yang melimpah, air yang mencukupi, dan sumber daya manusia yang tidak kecil. Tapi itu semua harus didukung sains, riset dan teknologi. Oleh karena itu pertanian membutuhkan Kemendikbud untuk menyiapkan SDM yang lebih baik,” ujarnya.

Mendikbud Nadiem Makarim mengutarakan hal serupa. Menurutnya, pertanian dan pendidikan adalah sektor yang bisa bersinergi. “Potensi pertanian dan pendidikan sangat besar. Hal ini bisa dilihat dari ketersediaan SDM dan SDA. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi untuk memaksimalkan potensi itu,” ujarnya.

Menurutnya, kerja sama yang dijalin meliputi penelitian, pengabdian, dan lainnya. Kemendikbud juga menyiapkan perwujudan generasi emas melalui Kampus Merdeka yang juga bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa pertanian.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, penguatan SDM harus dilakukan khususnya untuk meningkatkan kualitas petani milenial. “Saat ini, sektor pertanian kita banyak diisi petani tua. Oleh karena itu kita harus melakuan regenerasi. Kita harus menyiapkan petani milenial yang berkualitas,” ujarnya.

Menurutnya, upaya untuk mendapatkan petani milenial berkualitas bisa didukung oleh Kampus Merdeka.

Sementara Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam menambahkan, Kampus Merdeka membuka ruang seluas-luasnya buat mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan minatnya. “Mahasiswa pertanian juga bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan smart farming, atau bisa juga untuk mengembangkan pemasaran,” katanya. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *