Berita

Ada Sekolah Darurat di Lokasi Pengungsian Korban Gempa Cianjur

0

Kerjha — Bencana alam yang menimpa Cianjur tidak hanya berdampak pada bangunan fisik juga sosial-ekonomi masyarakat. Namun juga berdampak pada sektor pendidikan untuk anak usia sekolah.

Sejalan dengan kebutuhan pendidikan bagi anak penyintas bencana alam, Kementerian Sosial (Kemensos) pun mendirikan sekolah darurat yang terletak di posko pengungsian. Didirikannya sekolah darurat ini tidak hanya mencakup pendidikan formal. Tapi juga pendidikan non formal yang merupakan bagian dari pendidikan mitigasi bencana.

“Pendirian sekolah darurat ini sesuai dengan instruksi dari Ibu Menteri Sosial, di mana anak-anak penyintas bencana di Cianjur ini meminta kepada beliau agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan,” ujar Kepala Sentra Abiyoso, Agung Hendrawan, dilansir dari keterangan resmi, Jumat (9/12).

Tidak hanya mendirikan sekolah darurat, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah yang terdiri dari ransel, alat tulis dan mewarnai, kertas origami, buku gambar dan tumbler.

“Untuk kurikulum dan pengajaran yang ada di sekolah darurat, Kemensos tentunya, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan di Cianjur agar apa yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan anak-anak di sini. Tidak lupa, kami juga sertakan kegiatan yang dapat menstimulus anak agar semangat belajar dan terbebas dari trauma pasca bencana kemarin,” tambah Agung.

Sampai pada minggu kedua pasca gempa Cianjur, Kementerian Sosial telah mendirikan sekolah darurat di beberapa lokasi, yakni sekolah darurat untuk PAUD di Kampung Cibinong, Desa Rancagoong, sekolah darurat di SDN Pasir Muncang, Desa Wangun Jaya, sekolah darurat di SMPN 2 Cugenang, sekolah darurat PAUD di Kampung Babakan Karet dan sekolah darurat di Lapangan Desa Ciputri.

Seperti diketahui, sebelumnya, anak-anak di posko pengungsian meminta langsung kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini agar didirikan sekolah darurat.

Menurut Kepala Sentra Mulya Jaya di Jakarta Adrianus Ala, atas permintaan anak-anak tersebut, Mensos berjanji memperbaiki sekolah yang rusak akibat gempa. Untuk itu, seluruh jajaran terkait bergerak membangun sekolah darurat itu.

“Kami, mulai dari Direktorat PSKBA, Sentra-sentra Kemensos, Poltekesos, sampai teman-teman Tagana, berupaya semaksimal mungkin mendirikan sekolah darurat,” kata Adrianus. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *