Anak Usaha PGN Bangun Pabrik Pipa PE di Karawang

Kerjha ― PT PGAS Solution, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menghadirkan pabrik pipa PE (Polyethylene) dengan luas area 3.000 meter persegi di Klari, Karawang Timur, Jawa Barat. Pabrik ini merupakan pabrik pipa PE pertama di Pertamina Group yang siap mendukung program kerja holding migas.

Direktur Operasi PT PGAS Solution Edi Armawiria mengatakan, pabrik pipa PE menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan yang digunakan sebagai material utama konstruksi jaringan pipa gas rumah tangga.

Adapun pipa yang diproduksi oleh pabrik pipa PE milik PGAS Solution diberi merek Solfipe. Terdapat beberapa jenis diameter, mulai dari 20 mm, 32 mm, 63 mm, 90 mm dan 110 mm dan terdiri dari dua tipe, yaitu MDPE-80 (Medium Density Polyethylene) untuk jaringan gas dan HDPE-100 (High Density Polyethylene), di mana merupakan jenis pipa yang biasa digunakan untuk subduct, fiber optic, air, dan masih banyak lagi.

Perlu diketahui, Solfipe untuk pipa gas MDPE-80 sudah memiliki nilai TKDN di atas 25 persen, sementara untuk Pipa HDPE-100 dengan nilai TKDN di atas 48 persen. Selain itu, Solfipe juga sudah mendapatkan sertifikat dari Lemigas yang proses pengujiannya telah menggunakan standar ISO 4437. Ini merupakan standar pengujian kualitas pipa Polyethylene, sehingga dapat dipastikan semua produk telah sesuai standar dan aman.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar memaparkan, pabrik pipa PE merupakan inovasi dan pencapaian dari PT PGAS Solution yang menjadi bagian dari subholding gas dalam meningkatkan efisiensi biaya pembangunan. Selain itu, massifnya pembangunan jaringan gas rumah tangga juga perlu didukung dengan ketersediaan stok pipa PE.

Di sisi lain, hal ini menjadi upaya untuk meningkatkan produk TKDN guna mendukung proyek strategis jaringan gas rumah tangga. Khususnya untuk proyek jargas jangka pendek-menengah 2021-2022.

“Tingginya biaya investasi konstruksi jaringan gas menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Biaya material menjadi salah satu penyumbang tertinggi dalam sebuah proses pembangunan infrastruktur. Meskipun demikian, komitmen pemerintah untuk terus mengoptimalkan pemerataan pemanfaatan gas bumi di Indonesia melalui jaringan gas rumah tangga tetap harus dilaksanakan dan didukung penuh,” jelas Achmad.

Ia juga berharap, dengan hadirnya pabrik pipa PE di PGAS Solution dapat menekan biaya pembangunan infrastruktur gas. Terlebih selama ini biaya material selalu menjadi porsi terbesar dalam proses pembangunan infrastruktur gas.

“Pabrik pipa PE kami juga dapat memenuhi kebutuhan pihak lain. Kami siap beroperasi 24 jam untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pipa,” tambahnya. (TUT)