Berita

Aroma Kopi Nusantara di Negeri Sakura

0

Kerjha — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menggelar program Rumah Budaya Indonesia (RBI) secara luring, Sabtu (4/2) lalu. Mengangkat tema Kopi Indonesia, tema ini merupakan media diplomasi budaya yang bersifat lunak (soft diplomacy) dan disambut antusias masyarakat Jepang karena dilaksanakan untuk pertama kalinya sejak pandemi melanda dunia.

Perhelatan yang digelar di Balai Indonesia tersebut dibuka oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) John T. Boestami berlangsung dalam suasana hangat dengan dihadiri oleh lebih dari 100 pengunjung. Dalam sambutannya saat membuka acara, KUAI menekankan pentingnya pemahaman budaya antara warga dari dua negara berbeda.

Menurut John T. Boestami, kebudayaan memiliki peran dan fungsi sentral dan mendasar sebagai landasan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Suatu bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai kebudayaan telah mengakar dalam sendi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, baik Indonesia maupun Jepang kekayaan dan keragaman budaya merupakan daya tarik tersendiri di mata dunia.

“Sebagai negara kepulauan dengan berbagai keragaman, konteks memahami budaya dapat memperkuat hubungan kedua negara dan menjadi kunci penting dalam hubungan diplomatik. Saya pikir program RBI sangat strategis bagi Indonesia dan Jepang,” ujar John T. Boestami, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Selasa (7/2).

Turut hadir dalam acara itu Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Yusli Wardiatno, Sekretaris II Fungsi Penerangan Sosial Budaya Jurman Saputra Nazar dan Kepala Sekolah RI Tokyo Ari Driyaningsih.

Selain itu, hadir pula barista kedai kopi yang popular di wilayah Yokohama. Pada acara itu, diaspora Indonesia bernama Imelda Coutrier menyampaikan informasi tentang sejarah kopi, wilayah penghasil kopi, produk olahan kopi, dan budaya minum kopi di beberapa wilayah Indonesia. Tak ketinggalan, ia juga bercerita beberapa kedai kopi di Jepang baristanya berasal dari Indonesia.

“Kita menghidangkan kopi Aroma Bandung, kopi Gunung Puntang, kopi Papua, kopi Gayo dan kopi Mandailing. Semua pengunjung bilang enak dan harum,” ujar Yusli sambil menikmati kopi racikan Riku Miyashita dengan Roti Kecik Ganep Solo sebagai pelengkap.

Selain dapat menikmati berbagai rasa kopi Indonesia, pengunjung juga dimanjakan dengan suguhan produk coklat asal Indonesia. Warga Jepang yang hadir juga berkesempatan berlatih Tari Pagelu dari Toraja dengan antusias pada guru tari Tini Kodrat dan mencoba mengenakan pakaian adat beberapa daerah untuk diambil gambarnya di stan foto. Acara yang terselenggara berkat hasil kerja sama dengan Japan Indonesia Association (JAPINDA) ini ditutup dengan menyantap soto Betawi bersama.

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *