Berita

Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku Rampung Tahun ini

0

Kerjha — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan menyelesaikan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur akan rampung pada tahun ini. Pembangunan dua infrastruktur sumber daya air tersebut bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air baku di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, bendungan yang berada di Kecamatan Sepaku ini nantinya juga akan diproyeksikan sebagai infrastruktur pengendalian banjir di kawasan IKN.

“Setelah pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku selanjutnya disiapkan pompa air bakunya secara bertahap. Pada 2023 disiapkan pompa air baku dari bendungan berkapasitas 300 liter per detik ini,” kata Jarot melalui keterangan tertulis, dikutip Senin (20/3).

Sedangkan untuk pompa air baku intake Sungai Sepaku dikatakan Jarot, pada tahap awal disiapkan empat pompa masing-masing berkapasitas 600 liter per detik. “Yang akan dioperasikan sebanyak tiga pompa dan satu pompa sebagai cadangan,” ujarnya.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto mengatakan, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi saat ini progresnya sudah 86,56 persen dan ditargetkan dapat mulai diisi air (impounding) pada Juni 2023.

“Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter per detik, sebanyak 2000 liter per detik untuk IKN dan sisanya 500 liter per detik untuk Balikpapan. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter per detik,” kata Harya.

Ia juga mengatakan, Intake Sungai Sepaku ini dibangun dengan konsep Bendung Gerak (obermeyer) dan memiliki lebar bendung 117,2 meter, serta tinggi bendung 2,3 meter.

“Intake Sungai Sepaku dibangun untuk menyediakan air baku sebesar 3.000 liter per detik yang dikerjakan mulai Oktober 2021 sampai dengan April 2023 nanti. Saat ini progres fisiknya sudah sebesar 92,23 persen,” kata Harya.

Ada pun pekerjaan itu meliputi tubuh bendung (main dam), dinding bendung, feeder canal, kantong lumpur, dinding hilir dan hulu, pekerjaan apron, kolam olak, serta pekerjaan Building Information Modelling (IBM).

Untuk diketahui, bendungan menurut Peraturan Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan mendefinisikan berupa urukan tanah, urukan batu, dan beton, yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang, atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk.

Sedangkan intake adalah suatu struktur yang dibangun pada sumber air, yaitu sungai, danau, atau waduk untuk mengarahkan air ke suatu kolam di dalamnya agar dapat diteruskan ke komponen lain dengan andal. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *