Berita

Cerita Koni Tingkatkan Ekonomi Keluarga Lewat Agen BRILink

0

Kerjha ― Bertekad mengubah kondisi perekonomian keluarga membawa Koni Aturrohmah, 31 tahun, bergabung menjadi Agen BRILink. Ibu rumah tangga ini
bergabung sejak 2016.

“Sejak 2016 saya sebagai nasabah pinjaman Rp 25 juta untuk usaha kelontong warung,” kata Koni melalui keterangan pers BRI di Jakarta, Minggu (6/6).

Perempuan asal Semarang ini berkisah, telah menjadi nasabah BRI sejak 2010. Baru pada 2016, ia mendapatkan tawaran menjadi salah satu Agen BRILink. Semula ragu lantaran merasa belum punya pengalaman, ia pun akhirnya memantapkan diri menjadi Agen BRILink.

“Pihak BRI datang ke toko dan menyelesaian persyaratan yang mudah. Ketika awal menjadi Agen BRILink saya masih merasa canggung transaksinya masih sedikit,” terang Koni.

Seiring berjalannya waktu dan kesungguhan mengelola kios Agen BRILink, keuntungan mulai dituai Koni. Ia mampu menghasilkan pendapatan Rp 3 juta per bulan, lebih besar dibanding penghasilan toko kelontongnya yang hanya Rp 2 juta per bulan.

Dalam sehari, Koni mampu melayani 30-40 transaksi. “Sedangkan sebulan bisa 1.300-1.400 transaksi. Mereka biasa transaksi paling kecil nominalnya Rp 50 ribu dan paling banyak Rp 10 juta,” ujarnya.

Menjadi Agen BRILink, pemasukan keluarga Koni pun bertambah. Selain itu, toko kelontongnya semakin maju karena keberadaan Agen BRILink ikut meramaikan pembeli di tokonya. Banyak nasabah yang bertransaksi sekaligus berbelanja.

“Lumayan bisa menambah pemasukan keluarga dan bisa membantu suami. Saya punya toko di rumah sendiri, tidak sewa dan Agen BRILink itu diutamakan bagi nasabah yang memiliki usaha,” jelasnya.

Meski diakuinya transaksi di kios Agen BRLink miliknya sempat menurun di masa pandemi, namun seiring kondisi yang sudah mulai pulih, masyarakat kembali bertransaksi dengan normal.

Selama lima tahun lebih menjadi Agen BRILink, banyak suka duka yang dialami Koni. Dia, misalnya, mendapati nasabah yang hampir tertipu. Koni selalu berusaha membantu dengan memberikan edukasi kehati-hatian dalam bertransaksi.

“Ada penipuan dari salah satu e-commerce katanya bisa ambil uangnya lewat BRILink, tahunya saya nasabah itu bawa uang untuk transfer lewat BRIVA. Kalau setiap transaksi harus ada uangnya dulu baru bisa, hal itu untuk mencegah terjadinya penipuan,” ujarnya.

Bukan cuma meningkatkan pendapatan keluarga, tapi Koni juga dapat ilmu baru mengenai keuangan di BRI. Pelatihan rutin dilakukan oleh BRI kepada Agen BRILink setiap bulan, termasuk memberikan sosialisasi mengenai program-program baru dari BRI.

Koni mengatakan, ia selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk nasabah. Jika ada kendala, Koni selalu terbantu dengan menghubungi kantor cabang BRI di Semarang. Koni senang bisa menjadi bagian dari keluarga BRI.

“Saya berusaha memberikan pelayanan yang baik untuk nasabah. Banyak senangnya jadi Agen BRILink, penghasilannya alhamdulillah,” tuturnya. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *