Berita

Desa Wisata Gampong Ulee Lheue Aceh Kaya Wisata Sejarah

0

Kerjha ― Desa Wisata Gampong Ulee Lheue di Kota Banda Aceh memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang tinggi sehingga bisa menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan. Desa tersebut masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Diungkapkan Menparekraf Sandiaga Uno, banyak kelengkapan potensi wisata dan ekonomi kreatif. Ada wisata alam, budaya, juga yang begitu bermakna adalah wisata sejarah. Wisata sejarah tersebut terkait dengan bencana tsunami yang terjadi pada Desember 2004 lalu. Desa Wisata Gampong Ulee Lheue yang merupakan kawasan pesisir menjadi salah satu daerah yang sangat terdampak, baik korban jiwa maupun bangunan.

Namun di tengah hantaman bencana itu, terdapat Masjid Baiturrahim yang masih berdiri dengan kokoh. Masjid ini satu-satunya bangunan yang tersisa saat gempa dan tsunami, sementara bangunan lain di sekitar masjid bahkan kawasan yang hancur. Masjid yang merupakan peninggalan Sultan Aceh pada abad ke-17 ini juga telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.

Di kawasan masjid ini juga terdapat gallery tsunami yang memajang foto-foto kondisi masjid dan sekitarnya pada saat terjadi gempa dan tsunami. Selain menjadi gallery, masyarakat juga memanfaatkannya sebagai sentra UMKM Desa Wisata Gampong Ulee Lheue.

Masih terkait dengan sejarah bencana tsunami, di Desa Wisata Gampong Ulee Lheue ini juga terdapat makam massal para korban gempa dan tsunami Aceh 2004.

Selain wisata sejarah, Desa Wisata Gampong Ulee Lheue juga kaya akan potensi berbasis alam dan budaya. Salah satunya adalah Pantai Cermin. Di sini wisatawan dapat menikmati berbagai wisata air.

Di desa wisata ini wisatawan juga dapat menikmati berbagai suguhan seni dan budaya, seperti Tari Ranup Lampuan, Tari Rapa’i Geleng, juga Tarek Pukat.

Tarek Pukat merupakan tradisi menangkap ikan dengan menggunakan jaring panjang hingga ratusan meter yang ditarik dengan perahu dari darat ke tengah laut. Menparekraf Sandiaga pun berkesempatan turut melakukan tradisi tersebut saat berkunjung ke Desa Wisata Gampong Ulee Lheue, Kamis (4/8) lalu. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *