Berita

Dukung Event di Sirkuit Mandalika, UMK Binaan Pertamina Siap Promosikan Produk Rotan Khas Lombok

0

Kerjha — Ajang adu balap World Superbike (WSBK) dan MotoGP yang akan digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Mandalika, NTB, dipastikan bakal menyedot perhatian masyarakat baik lokal maupun internasional. Kesempatan ini pun dimanfaatkan oleh pelaku usaha mikro kecil (UMK) binaan Pertamina di dengan lokasi tersebuy untuk memperkenalkan produk lokal, terutama asal Pulau Lombok.

Pjs. Vice President Corporate Communications Pertamina Heppy Wulansari mengatakan, penyelenggaraan event balap motor kelas dunia di Mandalika nantinya akan membawa multiplier effect pada berbagai bidang.

“Salah satunya pasti sektor ekonomi kreatif dan pariwisata. Di mana para UMK binaan Pertamina dapat ikut ambil bagian untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia lewat berbagai produk khas lokal yang mereka buat. Sehingga diharapkan dapat membawa dampak yang signifikan serta mendukung upaya menjadikan UMK naik kelas secara progresif,” tuturnya.

Salah satu mitra binaan Pertamina yang berlokasi cukup dekat dengan Mandalika adalah Bayu Hendra Putra. Pemilik usaha Gibran Rattan Shop ini menjalankan bisnisnya di Desa Baleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Jaraknya sekitar 30 km atau kurang dari satu jam perjalanan via darat. “Sebuah privilege bagi kami, semoga bisa jadi jujugan wisatawan saat event MotoGP nanti,” ujarnya.

Bayu menceritakan, Gibran Rattan Shop didirikan oleh bapaknya sejak 1987. Semula masyarakat di Lombok banyak membuat anyaman yang berbahan rotan ketak, bernama kecopok, kemudian di jadikan sebagai tempat tembakau. “Bapak melihat ini punya potensi untuk dipasarkan, akhirnya coba dibawa ke Bali ternyata banyak yang berminat,” tuturnya.

Seiring berjalannya waktu, bisnis itu mulai diturunkan ke anak-anaknya. Hingga akhirnya pada 2020 lalu, Bayu memutuskan bergabung menjadi binaan Pertamina. Sejumlah perkembangan usaha ia rasakan. Mulai dari peningkatan jumlah pekerja tetap dari semula tiga menjadi lima orang. Penambahan ini turut berimbas pada produksi yang dihasilkan dari semula 200-500 unit per minggu menjadi 250-600 unit per minggu. Omzet bersih yang bisa dikantongi yakni sekitar Rp 12 juta–Rp 18 juta setiap bulannya.

Pelaku UMK lainnya yang tinggal tak jauh dari Mandalika adalah Ana Hardiana. Sama-sama tinggal di Kecamatab Praya Timur, pemilik UMK Hardiana Craft ini juga memiliki usaha kerajinan tangan mayoritas berbahan rotan dan ate (rumput). “Ini memang di desa saya sebagian masyarakatnya menganyam sebagai sumber mata pencarian selain bertani. Mulai dari anak SD hingga orangtua hingga menjadi tradisi,” ujar Ana.

Maka dari itu, lanjut Ana, dirinya merasa memiliki keinginan kuat untuk dapat mempromosikan kerajinan rotan tersebut tidak hanya di Indonesia melainkan ke seluruh dunia. Mimpinya perlahan pun mulai terwujud. Sejak menjadi binaan Pertamina pada 2020 lalu, dia sudah mampu mengekspor produknya hingga Korea Selatan, Brazil, dan Inggris.

“Alhamdulillah meskipun ada kejadian pandemi seperti ini, usaha saya tidak pernah redup. Karena dibantu modal dan pembinaan dari Pertamina. Hasilnya, usaha saya terus bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya,” katanya.

Ana menyebutkan, kondisi usahanya kini telah naik kelas. Jumlah pekerja yang semula hanya dua orang kini menjadi tujuh orang. Produksi yang awalnya hanya sekitar 50-100 unit per minggu pun meningkat drastis hingga satu kontainer per bulan jika pesanan sedang ramai. Dari penjualan tersebut, Ana bisa mendapat keuntungan hingga Rp 20 juta setiap bulannya.

Heppy menambahkan, melalui Program Pendanaan UMK (PUMK), Pertamina turut berbagi energi membangkitkan ekonomi di daerah pariwisata nasional melalui Program Pemberdayaan UMK di sekitar lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Salah satunya DPSP Mandalika tersebut.

Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui implementasi program-program berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh wilayah operasionalnya.

Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL) Pertamina untuk mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat. (ELA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *