Berita

Embung Gumelem Magelang Pasok Irigasi Hortikultura Seluas 7,75 Hektare

0

Kerjha ― Mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan Embung Gumelem di Desa Gumelem, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Embung ini nantinya akan turut mendukung suplai air irigasi pertanian hortikultura pada lahan seluas 7,75 hektare.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyediaan sarana dan prasarana air seperti bendungan dan embung diperuntukkan untuk ketahanan air dan kedaulatan pangan.

“Tanggung jawab Kementerian PUPR untuk memenuhi kebutuhan irigasi petani. Hal ini menjadi perhatian Kementerian PUPR agar selalu berupaya menyediakan infrastruktur, salah satunya melalui pembangunan embung,” kata Menteri Basuki, belum lama ini.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Dwi Purwantoro mengatakan, pembangunan Embung Gumelem yang dimulai pada 2023 ditandai dengan penandatanganan kontrak pekerjaan pada Mei 2023 lalu.

“Embung Gumelem diproyeksikan akan membawa manfaat bagi penyediaan air baku di Kabupaten Magelang dengan kapasitas dua liter per detik. Kemudian juga akan bermanfaat untuk suplai air irigasi pertanian hortikultura pada lahan seluas 7,75 hektare,” kata Dwi.

Selain berfungsi untuk mengisi kembali air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air, Embung Gumelem juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata baru di kawasan tersebut. “Untuk itu juga dilakukan penataan kawasan sekitar embung dengan lingkup pekerjaan salah satunya pembangunan jogging track,” ujar Dwi.

Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air yang sangat sesuai di daerah yang sering mengalami kekeringan. Embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, yaitu menyimpan air pada saat musim penghujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan.

Dwi mengatakan, pembangunan Embung Gumelem ditargetkan rampung pada Desember 2023. Konstruksinya dilaksanakan oleh kontraktor PT Grehadhika Farannisa Alfa dengan nilai kontrak Rp 18,73 miliar dan konsultan supervisi CV Monumental. “Saat ini progresnya sudah drop material, membuat gudang material dan membuat jalan akses,” ujarnya.

Sebelumnya pada 2022, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan Embung Mranggen di Kabupaten Magelang. Embung tersebut membawa manfaat bagi penyediaan air baku di Kabupaten Magelang dengan kapasitas 3 liter per detik. Kemudian bermanfaat untuk suplai air irigasi pada lahan pertanian seluas 24,40 hektare. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *