Berita

Empat Kampung Terpencil di Cianjur Tak Lagi Gelap Gulita

0

Kerjha ― Selama hampir 77 tahun kemerdekaan Indonesia, akhirnya listrik menyala di Kampung Cihalimun di Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.

Bukan tanpa tantangan untuk melistriki wilayah ini. Sebab, jaringan yang dipasang mesti melewati hutan dan sungai. Namun, dengan kerja sama semua pihak, listrik akhirnya bisa menyala.

“Total ada empat kampung yang berhasil terlistriki, Kampung Cihalimun, Kampung Cipetir, Kampung Cipaet dan Kampung Cipacet. Dua kampung yakni Cihalimun dan Cipetir masuk Desa Mekarsari, dua sisanya masuk desa tetangga, Desa Gelarpawitan,” ujar General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha pada peresmian penyalaan listrik di Kampung Cihalimun, Desa Mekarsari, dilansir dari keterangan resmi PLN, Selasa (19/7).

Agung menyebutkan, PT PLN (Persero) terus berupaya melistriki semua wilayah di Indonesia, termasuk di wilayah terpencil. Jaringan tegangan menengah yang dibangun sepanjang 9 kilometer sirkuit (kms), empat gardu distribusi masing-masing berkapasitas 50 kVA, 172 tiang tegangan menengah, dan 165 tiang tegangan rendah dengan persentase TKDN sebesar 63 persen.

Upaya melistriki Kampung Cihalimun ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, salah satunya Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat. Hal ini disebabkan lahan seluas 3,4 hektare yang dilintasi jaringan listrik PLN berada dalam kawasan hutan lindung Gunung Simpang.

Tidak hanya melintasi hutan, untuk mencapai Desa Mekarsari yang terletak 160 km dari pusat Kota Cianjur juga harus menyeberangi sungai dan melalui jalanan berbatu yang berada di pinggiran tebing. Waktu tempuhnya sendiri mencapai tujuh jam dalam kondisi normal apabila sungai dapat diseberangi.

“Dengan segala perjuangan ini, ketika listrik sudah hadir di tengah-tengah kita, mari kita bersama-sama menjaganya dengan menjaga jarak aman antara pohon dengan jaringan listrik,” kata perwakilan BKSDA Andi Irawan.

Bupati Cianjur, Herman Suherman memberikan apresiasinya kepada PLN dan BKSDA. Sebab, wilayah tersebut akhirnya teraliri listrik setelah 77 tahun.

“Selama hampir 77 tahun setelah kemerdekaan Indonesia, baru ada listrik di desa ini. Atas perjuangan PLN dan BKSDA, saya berterima kasih atas kolaborasi ini,” ujarnya. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *