Hamka, Penjaga Terang Pulau Sejuta Kelapa

Kerjha ― Tentu bukan perkara mudah untuk bekerja di tempat terpencil yang jauh dari keluarga, terlebih dengan fasilitas nan serba terbatas. Tapi Hamka memilihnya. Demi menjaga terang di Pulau Selayar.

Empat tahun sudah pemuda ini menjadi pegawai ULPLTD Selayar, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Ia masih mengingat ketika pertama kali menapakkan kaki di Pulau Selayar―sebuah pulau kecil yang berada di ujung Sulawesi Selatan, yang kini cukup favorit sebagai destinasi wisata.

Di pulau kecil ini, fasilitas yang ada berbanding 180 derajat dengan kota asalnya. Tapi Hamka tak menyerah. Tekadnya sudah bulat, mengabdi dan melistriki bangsa ini, mulai dari pelosok sampai ke kota. Hamka percaya listrik adalah untuk semua.

“Terkadang saya merasa iri ketika melihat sosial media. Senyum gegap gempita teman-teman. Berfoto di tempat hiburan dan restoran,yang tidak saya jumpai di pulau ini. Tapi saya patut berbangga, mereka tidak memiliki pengalaman yang saya dapati: melistriki pulau paling selatan Sulawesi,” tutur Hamka dalam sebuah video berjudul “Melistriki Pulau Sejuta Kelapa”.

Video ini diluncurkan oleh PT PLN November 2020, dalam rangka peringatan Hari Listrik Nasional: 75 tahun PLN Menerangi Indonesia, Memajukan Bangsa.

Banyak pengalaman unik yang diperoleh Hamka di pulau berjuluk Pulau Sejuta Kelapa itu. “Di sini kami harus berbaik dengan pohon kelapa. Karena kalau dia marah, bisa saja dahannya membahayakan sistem kami,” ungkapnya.

Hamka menjadi salah satu saksi bagaimana listrik telah mengubah pulau ini. Ia dan kawan-kawan sesama petugas PLN menjadi tumpuan dalam menjaga nyala terang 26 ribu pelanggan di Pulau Selayar.

Ia teringat ketika masyarakat masih menikmati listrik paruh hari. Nyaris tak ada kegiatan ekonomi di malam hari.

“Kini lihatlah, bandara sudah berdiri. Penjaja makanan dan nelayan tak takut tangkapannya terbelangkalai. Saya patut berbangga karena saya memiliki andil di dalamnya,” tuturnya. (MET)