Berita

Hutama Karya Antisipasi Karhutla di Jalan Tol

0

Kerjha ― Mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di sekitar jalan tol, PT Hutama Karya (Persero) mulai menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Karhutla biasanya diakibatkan karena cuaca panas yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya adalah menambahkan alat-alat yang dapat membantu pemadaman. Selain itu, Hutama Karya juga memperketat pengawasan pada titik rawan api.

“Kami melakukan penambahan mobil tangki air yang dimodifikasi dengan mesin pompa pemadam kebakaran, alat pemadam api ringan (APAR), posko pemantauan karhutla, pompa portable hingga alat pemukul api (gepyok api),” ungkap Tjahjo, Sabtu (30/9).

Hal ini untuk memitigasi agar api lebih cepat dikuasai dan dipadamkan saat terjadi karhutla. Sehingga, terangnya, pengguna jalan tetap dapat melewati jalan tol dengan jarak pandang aman untuk berkendara.

Tjahjo menambahkan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat juga telah dilakukan oleh Hutama Karya. Hal tersebut dilakukan melalui spanduk, variable message sign (VMS), juga public address di gerbang tol maupun rest area serta melakukan penyuluhan ke rumah-rumah warga pemilik kebun di sekitar jalan tol.

Selain itu, Hutama Karya juga menggelar pelatihan dan simulasi tanggap darurat bahaya karhutla di Rest Area KM 163 Jalur A, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) pada Kamis (14/9) lalu. Kemudian, sehari setelahnya pelatihan diberikan untuk Rest Area Sementara KM 20, Tol Palembang-Indralaya (Palindra).

“Dalam pelatihan ini, peserta diberikan materi terkait kompetensi dasar penanganan karhutla oleh petugas damkar, serta praktik dan simulasi langsung di lapangan terkait penanganan karhutla maupun penanganan terjadinya kebakaran kendaraan,” ujar Tjahjo.

Hutama Karya berharap pelatihan ini bisa membuat penanganan karhutla menjadi lebih cepat.

“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini penanganan dapat lebih cepat diatasi oleh petugas di lapangan,” ucap Tjahjo.

Dalam periode Januari hingga September ini telah terjadi sekitar 100 kali karhutla yang terjadi di sekitar wilayah tol Terpeka dan 25 kali kejadian di Tol Palindra.

Tjahjo juga menyampaikan, setelah dilakukan evaluasi atas karhutla tersebut, ditemukan beberapa kejadian kebakaran diduga bermula dari api kecil seperti pembakaran sampah atau semak.

“Hutama Karya turut mengajak masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah daerah terkait pencegahan karhutla.
Pelaku penyebab karhutla juga dapat dikenakan sanksi pidana sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku,” sebutnya.

Ia juga mengimbau pengguna jalan untuk mengikuti tata tertib yang berlaku di jalan tol serta setuju bahwa keselamatan adalah nomor satu,” tandasnya. (*)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *