Berita

Impresif, BSI Masuk Jajaran Top 10 Global Islamic Bank

0

Kerjha — Perusahaan anak Bank Mandiri, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, mampu menunjukkan performa impresif. BSI resmi masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar, seiring harga saham emiten bersandi BRIS itu yang melesat sehingga mendorong market cap perseroan menembus Rp131,47 triliun.

Raihan tersebut lebih cepat dari target perseroan dalam mencapai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan market capitalization/market cap terbesar pada 2025.

Torehan kapitalisasi pasar terbesar itu mengacu pada penutupan harga saham BRIS pada perdagangan Rabu (13/3) lalu. Kapitalisasi pasar BRIS menjadi Rp131,47 triliun atau setara USD 8,44 miliar. Secara global, BRIS berada pada peringkat 10 dengan kapitalisasi pasar terbesar bank syariah dunia di bawah Emirates Islamic Bank sebesar USD 10,38 miliar pada posisi 9 dan Abu Dhabi Islamic Bank sebesar USD 10,94 miliar pada posisi 8 terbesar.

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi mengatakan, peningkatan BRIS tersebut sejalan dengan kondisi IHSG yang bergerak di rentang 7.409,67 hingga menembus rekor 7.435,81. BRIS pun menjadi salah satu faktor pendorong yang turut menggerakkan IHSG menjadi hijau.

Selain itu, Hery menjelaskan saat ini sektor perbankan, terutama Top 4 Banks masih menjadi andalan utama investor domestik dan global di Bursa Efek Indonesia karena kinerjanya yang stabil. Terlebih, tiga dari Top 4 Banks adalah induk dari Bank Syariah Indonesia, yaitu Bank Mandiri, BRI dan BNI.

“Ketika BRIS memiliki fundamental performance sangat baik, maka BRIS pun menjadi saham yang banyak dikoleksi investor,” ujarnya, belum lama ini.

BSI berhasil menjaga kinerja keuangan tetap tumbuh secara impresif di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global karena meningkatnya tensi geopolitik dunia. Keberhasilan BSI dalam menjaga kinerja positif itu ditunjukkan dengan pencapaian laba yang tumbuh 33,88 persen (YoY) menjadi Rp 5,70 triliun hingga kuartal IV-2023.

Kontributor utama penopang kinerja positif BSI di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respons strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.

Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada (13/3), saham BRIS dibuka pada level harga Rp 2.610 dan ditutup pada Rp 2.850 atau naik 9,62 persen. Dari harga penutupan tersebut, harga saham BRIS telah naik hingga 63,79 persen jika dihitung sejak awal 2024 atau naik 114 persen dalam satu tahun.

Dengan level harga BRIS saat ini, target price konsensus para analis di Bloomberg sebesar Rp 2.540 telah terlampaui. Di sisi lain, untuk menjaga kepercayaan publik, BSI terus aktif melakukan update kepada investor potensial baik yang sudah maupun yang belum memiliki saham BRIS melalui berbagai kegiatan konferensi dan non-deal roadshow (NDR).

“Oleh karena itu kami pun akan menjaga kepercayaan ini dengan terus meningkatkan kinerja semakin baik. Kami ingin menjadikan BSI sebagai salah satu bank transaksional terbaik di segmen retail maupun wholesale,” ujar Hery menegaskan.

Di segmen retail, BSI terus meningkatkan infrastruktur dan inovasi, dengan penambahan jumlah ATM, EDC, serta perluasan channel digital guna memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah. Saat ini BSI telah memiliki lebih dari 1.100 kantor cabang yang tersebar di Indonesia, lebih dari 2.500 mesin ATM, lebih dari 1.200 EDC, dan 86.200 agen laku pandai BSI Smart.

BSI juga memperkuat layanan digital pada BSI Mobile dengan fitur-fitur yang mumpuni. Selain transfer antarbank, buka rekening secara online, BSI Mobile juga dapat digunakan untuk pengajuan pembiayaan secara online. Mulai dari pembiayaan gadai emas, cicil emas, mitraguna, dan oto. Selain itu, BSI Mobile juga memiliki layanan Islami, transaksi top up wallet, ecommerce, serta pembayaran zakat, infak dan sadaqah.

Di segmen wholesale, BSI baru-baru ini memperkuat layanan digital dengan menghadirkan platform transaction banking. Platform yang mengusung konsep single sign on ini memberikan solusi transaksi finansial yang efisien, aman dan kemudahan akses bagi nasabah untuk layanan cash management, value chain, FX dan trade finance dengan sekali klik.

Upaya BSI dalam menjaga pertumbuhan bisnis tersebut menuai apresiasi positif. Terbaru, mengacu pada data kepemilikan saham Bloomberg, terdapat beberapa investor asing yang baru-baru ini gencar memborong saham BRIS, seperti Dimensional Fund Advisors LP, lembaga investasi, yang bermarkas di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS), SEI Investments Co, perusahaan jasa keuangan dari Oaks, Pennsylvania, AS, RWC Partners Ltd, BlackRock Inc serta UBS AG.

Adapun pada sesi perdagangan I, Kamis (14/3) lalu, saham BRIS kembali melonjak ke level harga baru yaitu Rp 2.910 per lembar saham. Kapitalisasi pasar BSI pada sesi perdagangan tersebut menjadi Rp 132,89 triliun. (*)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *